Komisi Eropa, Rabu (8/11) mengatakan merekomendasikan negara-negara anggota untuk memulai pembicaraan soal keanggotaan dengan Ukraina begitu negara tersebut mengatasi beberapa isu reformasi yang masih ada. Uni Eropa memberi Ukraina status sebagai kandidat anggota tahun lalu, empat bulan setelah Rusia meluncurkan invasi penuhnya terhadap Ukraina.
Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan memutuskan dalam pertemuan pada pertengahan Desember mendatang apakah akan menerima rekomendasi Komisi Eropa.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, Rabu (8/11) mengatakan bahwa Ukraina adalah “bagian dari keluarga Eropa kita.”
“Keputusan hari ini merupakan pengakuan jelas mengenai upaya reformasi Ukraina yang tak kenal henti dan iktikad politik yang kuat terlepas dari situasinya yang tragis,” kata Borrell. “Keputusan ini mengakui ketangguhan dan tekad kuat masyarakat Ukraina.”
Komisi Eropa mengatakan pembicaraan soal keanggotaan harus dimulai begitu Ukraina menyelesaikan beberapa isu tersisa yang terkait dengan memerangi korupsi, mengadopsi UU lobi yang memenuhi standar Uni Eropa dan memperkuat pengamanan kelompok minoritas warga.
Lembaga eksekutif Uni Eropa itu juga merekomendasikan dibukanya pembicaraan keanggotaan dengan negara tetangga Ukraina, Moldova, dan meluaskan status kandidat ke Georgia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Rabu (8/11) mengatakan ia menyambut baik apa yang disebutnya “pernyataan kuat para menteri luar negeri G7 yang menegaskan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina di tengah-tengah perkembangan global lainnya.”
Jepang sedang menjabat ketua bergilir kelompok 7 negara industri terkemuka G7, dan para menteri luar negeri G7 mengemukakan dalam sebuah pernyataan bersama hari Rabu bahwa dukungan mereka untuk Ukraina dalam perangnya melawan invasi Rusia “tidak akan pernah goyah,” menyusul pertemuan kelompok itu di Tokyo. [uh/ab]
Forum