Anggota kongres Amerika tampaknya terlibat dalam perang kata-kata seputar penyelidikan terhadap campur tangan Rusia ke dalam pemilihan presiden 2016, dan pertengkaran terakhir dipicu oleh pembatalan secara mendadak sidang dengar terbuka dengan mantan pejabat intelijen.
Ketua Komisi Intelijen DPR AS, anggota DPR dari partai Republik, Devin Nunes mengumumkan langkah itu Jumat (24/3), katanya, hal itu diperlukan dan kesaksian dari direktur FBI serta Badan Keamanan Nasional harus diselenggarakan secara tertutup.
“Komite minta informasi tambahan yang hanya bisa dibahas dalam sesi tertutup,” kata Nunes dalam sebuah konferensi pers yang diadakan secara mendadak.
Berita itu memicu serangkaian kritik dari Demokrat di Kongres, yang mengacu kepada sidang Senin lalu dimana Direktur FBI James Comey dan Direktur NSA Laksamana Mike Rogers sudah memberi kesaksian.
Dalam sidang Senin itu, Comey memberi konfirmasi untuk pertama kalinya bahwa FBI sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia.
“Saya rasa orang tidak bertanya lagi apa yang sebenarnya terjadi disini,” kata Adam Schiff, Demokrat paling senior dalam panil Komite Intelijen itu, dan dia menyebut pembatalan tersebut sebagai upaya penghindaran.
“Pasti ada tekanan kuat dari Gedung Putih,” kata Schiff. “Sulit bagi saya untuk menyimpulkan lain tentang mengapa sebuah sidang dengar terbuka yang sudah disetujui secara mendadak dibatalkan. Penjelasan apa lagi yang bisa diberikan?.” [jm]