Komisi Senat AS meloloskan sejumlah amandemen RUU (15/4) pagi hari dan berharap mengadakan pemungutan suara akhir bagi RUU itu malam harinya.
Pembuat UU ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah terus mengadakan ujian-ujian standar tiap tahun, untuk mengukur kinerja siswa. Tetapi, mereka akan membiarkan negara-negara bagian menentukan berapa nilai ujian-ujian itu dalam menilai kinerja sekolah.
Langkah itu sebagai tanggapan banyaknya kecaman bahwa pemerintah federal seharusnya tidak mendikte sekolah-sekolah di Amerika tentang apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaiki sekolah mereka.
Amandemen-amandemen yang disetujui Rabu itu cenderung dipusatkan untuk memperbaiki program-program guna membantu anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah atau yang punya kebutuhan khusus. Contohnya, pembuat UU memperbarui program yang membantu siswa-siswa miskin belajar dan mengikuti pelajaran perguruan tinggi, ketika masih di SMA.
Anggota Senat juga memperbarui program hibah yang melatih para guru untuk mengenali dan menjangkau anak-anak berbakat, khususnya di sekolah-sekolah miskin, di mana siswanya kadang terabaikan.
Pembuat UU juga memuji ide program “Tak Ada Anak Tertinggal” itu, yang menjadi UU pada tahun 2002 Tetapi mereka berusaha menjauhkan diri dari program itu karena sekolah-sekolah mendapati standar untuk mengukur keberhasilan tidak bisa dicapai.