Para pejabat Gedung Putih mengatakan mereka tidak akan mengizinkan email antara Presiden Barack Obama dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton diungkapkan kepada umum sebagai bagian dari perintah pengadilan yang mengharuskan semua email Hillary Clinton ketika ia menteri diungkapkan kepada umum.
Seorang pejabat tinggi Gedung Putih yang tidak disebut namanya mengatakan hari Jumat pengungkapan komunikasi saat ini akan melanggar tradisi lama di mana catatan atau arsip tetap rahasia selama presiden memangku jabatan.
“Ini adalah prinsip yang telah dibela oleh pemerintahan sebelumnya dengan kuat karena ini menyangkut kebolehan presiden menerima nasehat atau konsultasi yang masih mentah atau berterus-terang pada waktu memegang jabatan dan sangat penting bagi fungsi independen lembaga eksekutif.”
Gedung Putih berencana menjaga email tetap tertutup sedikitnya sampai Obama meletakkan jabatan bulan Januari tahun 2017. Jumlah yang pasti email antara presiden dan Clinton tidak diketahui.
Departemen Luar Negeri Amerika telah merilis lebih dari 55 ribu email yang diterima dan dikirim ketika dia menteri luar negeri dalam tumpukan bulanan setelah surat-surat itu diperiksa dan secara elektronika diubah. Sebagian telah dicap rahasia dan ditahan .
Clinton adalah kontestan terkuat untuk calon presiden dari Demokrat untuk pemilihan presiden tahun 2016. Dia menggunakan satu akun email pribadi untuk urusan resmi pemerintahan dan urusan pribadi.
Dia telah membela penggunaan satu server dengan alasan kemudahan. Tetapi sebagian anggota partai Republik mengatakan Clinton mungkin berusaha menyembunyikan rincian informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan penting termasuk apa sebenarnya yang terjadi di Benghazi ketika empat warga Amerika, termasuk duta besar untuk Libya, tewas dalam serangan militant terhadap kompleks diplomatic Amerika. [gp]