Bruce Jenner, peraih emas Olimpiade yang fotonya terpampang di kotak sereal Wheties, akan menjadi cover Vanity Fair minggu ini, namun sebagai Caitlyn, seorang perempuan cantik mengenakan korset putih.
Walaupun Jenner bukan selebriti pertama yang melakukan transisi gender di mata publik, Jenner membuat heboh dunia maya pada Senin (1/6) ketika ia memasang fotonya di cover Vanity Fair di akun Twitter miliknya. Ia mengatakan di usianya yang ke-65 tahun ia akhirnya "menjalani hidup sebagai diri sendiri.“
Tweet yang ditulis Jenner mendapat sambutan dari berbagai kalangan seperti para pendukung transgender, sosiolog, publik, kebanyakan dengan komentar yang positif.
Jenner mengalahkan rekor Twitter Presiden Barack Obama sebagai akun yang tercepat mendapatkan 1 juta follower dalam waktu empat jam dan tiga menit lewat akunnya @Caitlyn_Jenner.
Obama, yang baru bergabung di Twitter menggunakan nama @POTUS bulan lalu, membutuhkan waktu 4,5 jam untuk mendapatkan 1 juta follower.
Beberapa orang dengan nada bercanda mengatakan bahwa atlet tersebut terlihat lebih cantik sebagai perempuan dalam foto jepretan fotografer terkenal Annie Leibovitz.
“Semua perempuan pasti akan sangat senang mendapatkan kesempatan difoto oleh Annie Leibovitz dengan hasil secantik itu," ungkap Eden Lane, pembaca berita dan produser stasiun televisi KBDI Denver PBS yang juga seorang wanita transgender.
Lane menambahkan, yang lebih penting adalah dampak positif yang diberikan oleh transisi Jenner kepada gerakan transgender.
“Ketika Anda mengenal seseorang, lebih mudah untuk memberikan ruang di hati dan pikiran Anda untuk mereka. Menerima mereka tanpa rasa takut atau kebencian,” ungkapnya. Dan banyak orang, tambah Lane, merasa mereka mengenal Jenner.
Kelompok LGBT memuji kisah Jenner yang diangkat sebagai cerita utama di Vanity Fair.
“Saya pikir Caitlyn adalah tokoh panutan yang baik dan ia punya sejarah panjang di mata publik, bahkan sebelum era Kardashian (acara TV reality show). Ia adalah seorang atlet bintang, jadi kisahnya unik dan benar-benar menjembatani dua komunitas yang berbeda,” puji Drian Juarez, manajer program di pusat LGBT di Los Angeles.
“Dengan menceritakan kisah hidupnya ke dunia, Caithlyn Jenner mempercepat penerimaan masyarakat terhadap transgender di manapun dan ia mengingatkan kita pentingnya menjalani hidup sebagai diri kita sendiri," kata ketua GLAAD Sarah Kate Ellis.
“Bagi seorang transgender, tampil sebagai dirinya sendiri adalah kebebasan luar biasa,” kata Nick Adams, direktur GLAAD Transgender Media.
Keluarga Jenner juga memberikan dukungannya lewat Twitter.
“Sangat cantik! Berbahagialah, berbangga, jalani hidupmu dengan caramu!" tulis Kim Kardashian, anak tiri Jenner yang juga bintang acara reality.
Anak perempuannya, Kendall Jenner yang seorang model menulis di Twitter Senin (1/6): "Kau sekarang bebas, burung cantik."
Anak tiri Jenner lainnya, Khloe Kardashian yang juga tampil di acara televisi reality, juga menuliskan di Instagram: "Kita diberikan hidup seperti ini karena kuat menjalaninya! Saya sangat bangga!!!"
Atlet Dasalomba
Orang yang lebih tua terpesona oleh atlet luar biasa ini yang mendominasi salah satu kompetisi terberat di Olimpiade, yaitu dasalomba, pada tahun 1976 di Montreal. Dan orang lebih muda mengenalnya melalui reality show Keeping Up With the Kardashians.
Sampai akhir Desember lalu, Jenner menikah selama 23 tahun dengan Kris Kardashian mempunyai dua anak dengannya.
Dalam sebuah tayangan klip video yang diambil dari situs majalah Vanity Fair, Jenner mengatakan, “Bruce terpaksa terus berbohong. Hidupnya adalah kebohongan tentang identitas dirinya. Setiap hari ia menyimpan rahasia, dari pagi sampai malam.”
“Caitlyn tidak memiliki rahasia apapun,” ungkap Jenner, yang mengenakan gaun hitam di video tersebut. “Begitu majalah Vanity Fair beredar, saya bebas.”
Menurut Vanity Fair, yang menggunggah foto Jenner ke Twitter, Jenner menceritakan pengalamannya sebagai seorang transgender secara emosional: “Ketika nanti saya terbaring menanti ajal datang, dan saya masih menyimpan rahasia ini dan tidak melakukan apa-apa, saya mungkin akan berkata pada diri saya sendiri, "Kamu menyia-nyiakan hidupmu."
Transisi yang dijalani Jenner disaksikan khalayak luas selama beberapa bulan terakhir ini termasuk wawancara bersama Diane Sawyer di stasiun TV ABC bulan April lalu, di mana ia mengatakan, “Ya, saya perempuan.”
Juarez seorang aktivis dari pusat LGBT Los Angeles yang tumbuh di era Jerry Springer atau Maury Povich, mengatkan penggambaran seorang transgender saat itu,”terlalu sensasional, dan hanya fokus pada hal-hal trivia."
“Reaksi orang-orang terhadap wawancara Diane Sawyer terhadap kisah transisi atau identitas orang-orang transgender penuh dengan rasa hormat dan begitu pula laporan-laporan sejak wawancara tersebut,” ungkap Juarez.
Para selebriti tidak punya pilihan dan harus menjalani transisi di mata publik, kata Howard Bragman, PR yang telah lama berkecimpung di Hollywood, yang mewakili Chaz Bono, anak perempuan Sonny dan Cher yang bertansisi menjadi pria pada tahun 2009.
Bragman menambahkan, “Yang harus kita mengerti tentang orang-orang seperti Caitlyn dan Chaz, kebanyanyak mereka melakukannya diam-diam.” Pendiri dan CEO Fifteen Minutes Public Relations ini menuturkan, ”Tokoh publik tidak punya pilihan ini. Dibutuhkan keberanian besar bagi mereka untuk melakukannya, dan melakukannya dengan cara yang berkelas. Itulah yang telah dilakukan Caitlyn.”
'Takut untuk keluar rumah'
Tidak mudah sama sekali untuk bertransisi, apapun caranya.
"Bahkan bagi seorang dengan posisi seperti Caitlyn dan reaksi positif yang ia dapatkan saat ini, kita tidak boleh lupa bahwa ada banyak transgender yang tidak memiliki lingkungan seperti ini, yang bahkan untuk keluar rumah mereka saja takut, atau pergi ke toko kelontong atau berjalan di jalan setiap hari,” kata Lane.
Selain kekerasan, juga ada dampak emosi. Jenner mengatakan pada Sawyer bahwa ia sempat terpikir untuk bunuh diri selama beberapa dekade bergulat dengan identitas seksualitasnya.
“Dia harus menunggu selama 65 tahun, menurut saya adalah sebuah tragedi,” kata Julie Albright, sosiolog dari University of Southern California. "Menyimpan rahasia seperti itu selama bertahun-tahun pasti berdampak terhadap psikologinya dan bahkan terhadap fisiknya.”
Renee Richards adalah seorang pelopor transgender yang dikenal melakukan transisi dari laki-laki menjadi perempuan pada tahun 1975, baru-baru ini mengatakan Jenner mendapat keuntungan hidup di masa yang lebih baik.
Richards adalah seorang dokter yang sukses dan seperti Jenner juga seorang ayah dan atlet bintang.
Tapi ia harus mengajukan tuntutan agar bisa diijinkan bermain di tenis AS Terbuka, di mana ia berhasil sampai ke babak final ganda putri pada tahun 1977. Dan ia mengatakan para dokter awalnya menolak membantu dia ketika ia ingin bertransisi di usia 40 tahun.
"Terlalu menakutkan bagi mereka," kata Richards baru-baru ini pada GQ Magazine. "Mereka tidak bisa memahami kenapa seseorang yang sangat sukses dalam segala hal, dalam bidang medis, olahraga, kehidupan, sebagai seorang pria heteroseksual, sebagai seorang suami, seorang ayah, mau melakukan itu, mereka tidak bisa memahami itu."
"Kalau saya melakukannya saat ini," tambahnya, "mungkin mereka mengerti."
ESPN pada hari Senin (1/6) mengumumkan bahwa mereka akan "Arthur Ashe Courage Award" kepada bintang trangender itu akhir bulan ini.
“Mendapatkan penghargaan ini, yang namanya diambil dari salah satu pahlawan saya, sangat membanggakan bagi saya. Untuk pertama kalinya di bulan Juli ini, saya bisa berdiri sebagai diri saya sendiri di depan teman-teman saya,” kata Jenner menanggapi pengumuman ESPN itu.
Bahan laporan ini diambil dari AP, AFP dan Reuters.
