Kongres Amerika telah mengambil langkah untuk mengekang PHK terhadap pengawas lalu lintas udara, yang telah menyebabkan ribuan penerbangan tertunda dalam beberapa hari terakhir.
DPR Amerika hari Jumat menyetujui dengan suara terbanyak rancangan undang-undang yang akan memberikan Departemen Perhubungan fleksibilitas anggaran yang lebih besar supaya bisa menghentikan furlough atau cuti tanpa dibayar terhadap 1.500 pengawas lalu lintas udara setiap hari. Karena lebih sedikit pengawas yang bekerja di terminal bandara, banyak maskapai terpaksa membatalkan ratusan penerbangan dan bahkan menunda penerbangan lebih banyak lagi agar tidak memadati angkasa.
Langkah DPR itu diambil menyusul pemungutan suara Senat Kamis malam, sebelum Kongres reses selama seminggu. Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama akan menandatangani RUU itu.
Senator Susan Collins mengatakan cuti tanpa dibayar yang dikenakan pada pengawas lalu lintas udara telah merugikan penumpang pesawat.
“Ini hanya merupakan pemotongan tak bertanggung jawab yang berdampak nyata dan merugikan para penumpang,” ujar Collins.
Para pejabat Amerika mengatakan mereka terpaksa merumahkan sekitar 10 persen pengawas lalu lintas udara setiap hari guna memenuhi tuntutan sebuah rencana yang bertujuan mengekang defisit anggaran pemerintah yang diberlakukan tanggal 1 Maret lalu.
Partai Republik di Kongres yang menganjurkan pemotongan tajam anggaran pemerintah mengatakan pemerintahan Demokrat Presiden Barack Obama mungkin bisa menemukan cara untuk menghemat pengeluaran transportasi tanpa mengurangi jumlah pengawas lalu lintas udara yang bertugas. Sebaliknya, semua pengawas dijadwalkan cuti satu hari tanpa dibayar setiap dua minggu.
Tapi setelah banyak keluhan dari penumpang tentang penundaan penerbangan, para anggota parlemen telah memberi badan transportasi itu wewenang untuk mengalihkan pendanaan agar pengawas lalu lintas udara bisa tetap bekerja.
DPR Amerika hari Jumat menyetujui dengan suara terbanyak rancangan undang-undang yang akan memberikan Departemen Perhubungan fleksibilitas anggaran yang lebih besar supaya bisa menghentikan furlough atau cuti tanpa dibayar terhadap 1.500 pengawas lalu lintas udara setiap hari. Karena lebih sedikit pengawas yang bekerja di terminal bandara, banyak maskapai terpaksa membatalkan ratusan penerbangan dan bahkan menunda penerbangan lebih banyak lagi agar tidak memadati angkasa.
Langkah DPR itu diambil menyusul pemungutan suara Senat Kamis malam, sebelum Kongres reses selama seminggu. Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama akan menandatangani RUU itu.
Senator Susan Collins mengatakan cuti tanpa dibayar yang dikenakan pada pengawas lalu lintas udara telah merugikan penumpang pesawat.
“Ini hanya merupakan pemotongan tak bertanggung jawab yang berdampak nyata dan merugikan para penumpang,” ujar Collins.
Para pejabat Amerika mengatakan mereka terpaksa merumahkan sekitar 10 persen pengawas lalu lintas udara setiap hari guna memenuhi tuntutan sebuah rencana yang bertujuan mengekang defisit anggaran pemerintah yang diberlakukan tanggal 1 Maret lalu.
Partai Republik di Kongres yang menganjurkan pemotongan tajam anggaran pemerintah mengatakan pemerintahan Demokrat Presiden Barack Obama mungkin bisa menemukan cara untuk menghemat pengeluaran transportasi tanpa mengurangi jumlah pengawas lalu lintas udara yang bertugas. Sebaliknya, semua pengawas dijadwalkan cuti satu hari tanpa dibayar setiap dua minggu.
Tapi setelah banyak keluhan dari penumpang tentang penundaan penerbangan, para anggota parlemen telah memberi badan transportasi itu wewenang untuk mengalihkan pendanaan agar pengawas lalu lintas udara bisa tetap bekerja.