Kongres Amerika tampaknya hampir menyetujui RUU Anggaran tahun 2014 sebesar 1,1 trilyun dolar, yang akan mencegah penghentian sebagian operasi pemerintah seperti yang terjadi bulan Oktober lalu.
DPR Amerika telah meloloskan RUU Anggaran Tahun 2014 bernilai 1,1 trilyun dolar hari Rabu (15/1), selangkah lebih maju untuk mencegah penghentian sebagian operasi pemerintah lagi.
Pemungutan suara di DPR hari Rabu berakhir dengan suara 359 banding 67. RUU Anggaran itu kini dikirim ke Senat, di mana diperkirakan akan diloloskan akhir pekan ini sebelum ditandatangani Presiden Barack Obama menjadi undang-undang.
RUU Anggaran ini merupakan kompromi politik antara anggota-anggota fraksi Republik dan Demokrat, dan digunakan untuk beragam program pemerintah.
RUU Anggaran ini mencakup anggaran bagi program asuransi kesehatan yang digagas Presiden Obama dan operasi militer Amerika di Afghanistan.
RUU Anggaran itu mencegah pemotongan anggaran otomatis untuk program pertahanan dan dalam negeri Amerika. Pemutusan anggaran secara otomatis tahun 2011 terjadi ketika Kongres dan Gedung Putih tidak menyepakati RUU Anggaran saat itu.
RUU ini mencakup anggaran bagi program reformasi layanan kesehatan yang digagas Presiden Barack Obama dan operasi militer Amerika di Afghanistan. RUU Anggaran ini menghapus pemotongan anggaran otomatis terhadap beragam program pertahanan dan dalam negeri Amerika yang dipicu oleh UU tahun 2011, yang membatasi pendanaan apabila anggota Kongres dan Gedung Putih tidak menyepakati anggaran tahun berikutnya.
Dalam pidato baru-baru ini, Presiden Obama memusatkan perhatian pada cara-cara untuk mendorong pasar tenaga kerja Amerika dan memangkas tajamnya perbedaan pertumbuhan ekonomi antara kelompok kaya dan rakyat Amerika umumnya. Obama mengunjungi negara bagian North Carolina hari Rabu untuk mengungkap rencana baru guna mendorong inovasi pepabrikan bagi barang-barang elektronika generasi berikutnya.
Angka pengangguran Amerika turun bulan Desember lalu menjadi 6,7% – terendah dalam lima tahun ini. Tetapi penurunan angka pengangguran itu tampaknya karena banyak orang menganggur justru berhenti mencari pekerjaan dan mereka tidak dihitung oleh pemerintah sebagai bagian dari penganggur.
DPR Amerika telah meloloskan RUU Anggaran Tahun 2014 bernilai 1,1 trilyun dolar hari Rabu (15/1), selangkah lebih maju untuk mencegah penghentian sebagian operasi pemerintah lagi.
Pemungutan suara di DPR hari Rabu berakhir dengan suara 359 banding 67. RUU Anggaran itu kini dikirim ke Senat, di mana diperkirakan akan diloloskan akhir pekan ini sebelum ditandatangani Presiden Barack Obama menjadi undang-undang.
RUU Anggaran ini merupakan kompromi politik antara anggota-anggota fraksi Republik dan Demokrat, dan digunakan untuk beragam program pemerintah.
RUU Anggaran ini mencakup anggaran bagi program asuransi kesehatan yang digagas Presiden Obama dan operasi militer Amerika di Afghanistan.
RUU Anggaran itu mencegah pemotongan anggaran otomatis untuk program pertahanan dan dalam negeri Amerika. Pemutusan anggaran secara otomatis tahun 2011 terjadi ketika Kongres dan Gedung Putih tidak menyepakati RUU Anggaran saat itu.
RUU ini mencakup anggaran bagi program reformasi layanan kesehatan yang digagas Presiden Barack Obama dan operasi militer Amerika di Afghanistan. RUU Anggaran ini menghapus pemotongan anggaran otomatis terhadap beragam program pertahanan dan dalam negeri Amerika yang dipicu oleh UU tahun 2011, yang membatasi pendanaan apabila anggota Kongres dan Gedung Putih tidak menyepakati anggaran tahun berikutnya.
Dalam pidato baru-baru ini, Presiden Obama memusatkan perhatian pada cara-cara untuk mendorong pasar tenaga kerja Amerika dan memangkas tajamnya perbedaan pertumbuhan ekonomi antara kelompok kaya dan rakyat Amerika umumnya. Obama mengunjungi negara bagian North Carolina hari Rabu untuk mengungkap rencana baru guna mendorong inovasi pepabrikan bagi barang-barang elektronika generasi berikutnya.
Angka pengangguran Amerika turun bulan Desember lalu menjadi 6,7% – terendah dalam lima tahun ini. Tetapi penurunan angka pengangguran itu tampaknya karena banyak orang menganggur justru berhenti mencari pekerjaan dan mereka tidak dihitung oleh pemerintah sebagai bagian dari penganggur.