Para anggota Kongres AS menghadapi daftar panjang prioritas ketika mereka kembali bekerja minggu ini setelah reses selama sebulan pada Agustus. Dengan perbedaan pendapat yang membayangi bantuan AS ke Ukraina dan kemungkinan pemakzulan Presiden Joe Biden, kekhawatiran utama tetap pada pendanaan pemerintah Amerika agar tetap bisa beroperasi mulai tahun anggaran baru, tanggal 1 Oktober.
Dengan hanya 10 hari kerja yang tersisa hingga 30 September ketika dana untuk pemerintah AS habis, maka hampir tidak ada peluang bagi DPR yang dikuasai oleh Partai Republik dan Senat yang dikendalikan oleh Partai Demokrat dapat menyetujui pendanaan setahun penuh pada waktunya.
“Waktunya singkat dan satu-satunya cara untuk menghindari penutupan pemerintah adalah dengan menunjukkan sikap bipartisan di DPR dan Senat. Anggota DPR dari Partai Republik memiliki kesempatan pertama untuk menunjukkan komitmen mereka pada upaya bipartisan ketika mereka kembali minggu depan," ujar Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat Amerika.
Ketua DPR Kevin McCarthy menghadapi kritik dari anggota konservatif partainya, Partai Republik, ketika dia membuat kesepakatan awal tahun ini yang memungkinkan Amerika menaikkan pagu utangnya. Dia berargumen bahwa rancangan undang-undang belanja jangka pendek yang membuat pemerintah tetap bisa beroperasi itu memberi Partai Republik lebih banyak waktu untuk menegosiasikan tingkat pengeluaran.
Kongres AS juga akan membahas prioritas pendanaan tambahan sebesar $40 miliar yang diumumkan oleh pemerintahan Biden selama reses musim panas, termasuk $21 miliar dalam bentuk bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina. Beberapa kelompok konservatif di Kongres mengancam akan memblokir bantuan tersebut.
Selain itu, Kongres akan memperdebatkan Otorisasi Pertahanan Nasional tahunan yang masif – setelah terjadi perbedaan tajam mengenai versi undang-undang senilai $886 miliar itu pada awal musim panas ini. [lt/ab]
Forum