Xi Jinping, pemimpin yang paling berkuasa di China sejak Mao Zedong, menerima mandat yang sangat diperluas hari Minggu (11/3) ketika para anggota parlemen menghapus batas waktu masa jabatan presiden yang telah diberlakukan selama lebih dari 35 tahun dan memasukan filosofi politik Xi ke dalam konstitusi negara itu.
Dalam proses pemungutan suara yang cepat, Kongres rakyat China membuka kemungkinan bagi Xi menjadi presiden seumur hidup, mengembalikan China pada sistem satu pemimpin yang pernah berlaku pada era Mao dan kaisar-kaisar yang memimpin China sebelumnya.
Baca juga: Presiden China Xi Akan Menjabat Tanpa Batas Waktu
Paket amandemen konstitusi itu diloloskan oleh hampir 3.000 anggota Kongres Rakyat Nasional dengan suara hampir bulat, dimana hanya dua suara menentang dan tiga abstain. Pemungutan suara itu menggarisbawahi dominasi politik China yang dikuasai oleh Xi, yang berusia 64 tahun, dan secara simultan menjadi pemimpin negara, pemimpin Partai Komunis dan panglima angkatan bersenjata yang beranggotakan satu juta orang.
Langkah itu membatalkan sistem yang diberlakukan oleh mantan pemimpin China Deng Xiaoping pada tahun 1982 untuk mencegah terulangnya kediktatoran seumur hidup yang ditandai dengan Revolusi Kebudayaan Mao Tse Dong yang kacau dan berdarah pada tahun 1966-1976.
“Ini menandai kemunduran terbesar dalam sistem hukum China sejak era reformasi dan keterbukaan tahun 1980an,’’ ujar Zhang Lifan, seorang komentator politik independen yang berkantor di Beijing. “Saya khawatir ini akan ditulis dalam sejarah kami di masa depan,” tambahnya.
Perubahan itu secara luas dinilai sebagai puncak upaya Xi sejak ditunjuk sebagai pemimpin partai pada tahun 2012 untuk memusatkan kekuasaan di tangannya sendiri, dan menentang norma kepemimpinan kolektif yang dibangun dalam dua puluh tahun terakhir ini. Xi telah menunjuk dirinya sendiri untuk memimpin badan-badan yang mengawasi keamanan nasional, keuangan, reformasi ekonomi dan inisiatif-inisiatif utama lainnya; dan secara efektif menggeser orang nomor dua di Partai Komunis itu, yaitu Perdana Menteri Li Keqiang.
Selain menghapus pembatasan masa jabatan presiden yang sebelumnya hanya bisa menjabat dua kali, amandemen itu juga memasukkan filosofi politik pribadi Xi ke dalam pembukaan konstitusi itu, bersama dengan istilah-istilah yang menekankan kepemimpinan Xi. [em/ii]