Kongres Venezuela hari Minggu (23/10) menyatakan bahwa pemerintah melancarkan kudeta dengan menghambat usaha referendum yang semula dapat menghasilkan lengsernya Presiden Nicolas Maduro.
Dalam sidang darurat, oposisi yang mayoritas dalam badan legislatif meloloskan resolusi yang menyatakan “macetnya tertib undang-undang dasar” dan “kudeta yang dilakukan oleh rejim Nicolas Maduro.”
Pemimpin mayoritas Julio Borges dari partai Meja Bundar Persatuan Demokrat mengatakan “kudeta yang terus-menerus telah dilakukan di Venezuela, yang memuncak pada keputusan yang merampas hak kita untuk referendum penurunan presiden. Kita di sini dengan resmi menyatakan kerusakan undang-undang dasar yang sangat disesalkan dan menyedihkan.”
Para anggota parlemen juga mengusulkan untuk mengganti hakim-hakim Mahkamah Agung dan para pejabat lain komisi pemilu. [gp]