Pertemuan antara para kepala negara anggota NATO di Madrid pada Rabu (29/6) menyetujui Konsep Strategis baru untuk aliansi tersebut, dan menyebut "agresi Rusia," "tantangan sistemik yang ditunjukkan oleh China," serta "kemitraan strategis yang semakin erat antara China dan Rusia" sebagai prioritas utama bagi NATO.
Di dalam dokumen tersebut, aliansi militer Barat yang dibentuk pasca Perang Dunia II itu mendefinisikan Rusia sebagai "ancaman langsung yang paling signifikan," dan untuk pertama kalinya menanggapi tantangan-tantangan dari Beijing terhadap keamanan, kepentingan, dan nilai-nilai NATO.
Pada KTT yang akan berlangsung sampai Kamis (30/6), aliansi sepakat untuk meningkatkan dukungan untuk Ukraina yang masih mempertahankan diri dari invasi Rusia, di mana invasi tersebut kini sudah memasuki bulan ke lima.
Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan kepada reporter pada awal minggu ini bahwa NATO akan meningkatkan jumlah pasukan yang disiagakan menjadi lebih dari tujuh kali lipat yang mencapai lebih dari 300.000 pasukan, di tengah kondisi yang ia gambarkan sebagai krisis keamanan paling serius sejak Perang Dunia II.
Pada Rabu (29/6), Presiden Amerika Serikat Jow Biden mengumumkan bahwa AS akan memperbesar kehadiran militernya di Eropa, termasuk mengerahkan tujuh kapal perusak tambahan di Spanyol, dan menempatkan lebih banyak pasukan di wilayah lain, sebagai tanggapan atas lingkungan keamanan yang berubah, serta dalam upaya memperkuat keamanan kolektif.
Biden mengatakan AS akan membangun markas besar permanen untuk Korps Angkatan Darat kelima AS di Polandia, menambah jumlah pasukan sebanyak 3.000 personel, dan menempatkan 2.000 personel lain di Romania, serta mengirim dua jet tempur F-35 tambahan ke Inggris. [jm/ka]
Forum