Tautan-tautan Akses

Konsumsi Buah dan Sayur Tingkatkan Kualitas Kesehatan


Pasien berpenghasilan rendah di program resep bush-buahan dan sayuran DC Greens menerima informasi tentang gizi, ikut dalam kelas memasak.
Pasien berpenghasilan rendah di program resep bush-buahan dan sayuran DC Greens menerima informasi tentang gizi, ikut dalam kelas memasak.

Makanan dapat berfungsi sebagai obat, itulah temuan puluhan pasien berpenghasilan rendah lewat Program Resep Buah-buahan dan Sayur Mayur. Ketika mengunjungi satu dari empat pusat layanan kesehatan yang berpartisipasi di sekitar Washington, mereka memperoleh lebih dari sekedar pemeriksaan medis. Mereka diberi informasi nutrisi, ikut dalam pelajaran memasak, dan berolahraga. Dan mereka diberi kupon untuk memperoleh buah dan sayuran gratis.

Di klinik Unity Healthcare, instruktur mengajarkan para pasien cara memasak makanan yang sehat. Salah satunya adalah tumis zucchini, tomat dan bawang yang mudah dan cepat.

Untuk menambah rasa pada tumis sayuran itu, instruktur menambah basil segar yang sudah diblender.

Para pasien tidak hanya melihat bagaimana makanan sehat disiapkan, tapi juga mencicipi kelezatannya.

Para pakar menjelaskan kandungan nutrisi dari beragam buah dan sayuran yang tersedia setiap musim dan mengapa mereka harus makan lebih banyak sayuran segar daripada makanan proses dan kemasan.

Lauren Shweder Biel adalah Direktur Eksekutif DC Greens, organisasi yang bekerja sama dengan klinik tersebut untuk memberikan pendidikan dan akses terkait pangan yang sehat.

“Dalam empat tahun terakhir, kami telah memberikan resep buah-buahan dan sayur mayur kepada hampir 1.000 pasien dan keluarga mereka,” ujarnya.

Bukan hanya para pasien dan keluarganya yang meraih manfaat dari program ini.

“Dokter mengatakan kepada kami bahwa program ini memungkinkan mereka merawat pasien dengan cara yang benar,” tambah Biel.

Dengan memberikan waktu berkualitas dengan pasien mereka di luar ruang pemeriksaan, para penyedia layanan kesehatan dapat mengajak mereka berdiskusi mengenai cara mengubah gaya hidup.

Sorelle Cooper, seorang perawat mengatakan, “Membuat para pasien paham cara memperbaiki diet dengan bahan-bahan alami dan tidak diproses, berdampak besar pada kesehatan jangka panjang.”

Salah seorang peserta Joyce Pratt mengatakan program ini sangat positif.

“Program ini telah mendidik saya. Saya mengidap diabetes selama 10 tahun. Saya harus pakai insulin. Sebelumnya saya tidak tahu makanan apa yang sebaiknya saya konsumsi atau hindari,” tambahnya.

Setiap minggu, para peserta mendapatkan kupon, lalu menebusnya di Farmer’s Market berjalan yang parkir di klinik itu.

Para pasien seperti Teresa Farmer, mengatakan terdorong untuk makan lebih banyak buah dan sayur. Dan yang lebih penting lagi, mereka juga membagi pelajaran yang mereka petik kepada keluarga.

“Putri saya memiliki gejala diabetes dan semua yang saya masak, dia makan juga,” katanya.

Kunjungan mingguan ke klinik itu diakhiri dengan olahraga. Itulah perubahan gaya hidup positif dari program itu; makan lebih banyak sayur mayur dan buah-buahan serta berolahraga. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG