Partai Sosialis Prancis pimpinan presiden François Hollande telah mendapat mayoritas kuat dalam pemilihan anggota DPR ronde kedua. Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan, kelompok sosialis itu mendapat 320 dari 577 kursi dalam DPR Prancis.
Partai UMP pimpinan bekas presiden Nicolas Sarkozy diperkirakan akan mendapat sedikitnya 212 kursi, dan partai front nasional pimpinan marine le pen hanya mendapat dua kursi. Jumlah pemilih yang memberikan suara hanya 21,4 persen sampai hari minggu siang.
Kata analis, kemenangan itu akan memungkinkan presiden Hollande menjalankan berbagai peraturan yang akan mengurangi pengangguran dan menghidupkan kembali perekonomian Prancis, yang nomor dua terbesar dalam zona euro.
Wilayah administratif ke-8 yang kaya di Paris tengah telah lama menjadi kubu kelompok konservatif. Namun, Charles Procope, pensiunan, yang baru saja meninggalkan TPS di balai kota, mengatakan ia memilih kelompok kiri, memberi suara untuk calon dari Partai Sosialis pimpinan Presiden Hollande.
“Sangat penting bagi Hollande untuk memperoleh mayoritas besar agar tidak tersaingi oleh para politisi yang berhaluan lebih kiri, khususnya kiri radikal atau bahkan mereka yang mendukung lingkungan,” ujar Procope.
Presiden Hollande membutuhkan mayoritas kelompok kiri di Majelis Nasional untuk meloloskan kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk pajak lebih tinggi bagi kelompok kaya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja di bidang pendidikan, dan strategi ekonomi yang mendukung pertumbuhan bagi Eropa. Para pendukungnya berharap ia tidak perlu bersekutu dengan partai-partai kiri radikal yang menginginkan Hollande mengubah agendanya.
Tetapi, pemilih-pemilih konservatif, seperti penata rambut Alain Boiton khawatir dengan munculnya kelompok kiri setelah melihat Presiden Hollande terpilih bulan Mei. Ia memilih Pierre Lellouche, mantan menteri dan anggota partai mantan presiden Nicolas Sarkozy, UMP, yang berhaluan tengah-kanan.
Seperti banyak pemilih lainnya, kekhawatiran utama Boiton adalah situasi ekonomi. Ia yakin kelompok kiri tidak bisa memenuhi janji untuk memperbaiki perekonomian.
Para pemilih seperti Asel Akhmedjanova juga mengkhawatirkan hasil pemilihan parlemen hari Minggu di Yunani, yang menentukan apakah negara itu akan tetap bergabung dalam zona euro yang terdiri dari 17 negara.
Akhmedjanova mengatakan ia pernah mengunjungi Yunani dan berpendapat negara itu dan orang-orangnya menyenangkan. Ia berharap Yunani akan tetap bergabung dalam zona euro dan perekonomiannya membaik. Kekhawatiran utama warga Prancis maupun Yunani sama, yaitu lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, selagi krisis zona euro memasuki tahun ketiga.
Partai UMP pimpinan bekas presiden Nicolas Sarkozy diperkirakan akan mendapat sedikitnya 212 kursi, dan partai front nasional pimpinan marine le pen hanya mendapat dua kursi. Jumlah pemilih yang memberikan suara hanya 21,4 persen sampai hari minggu siang.
Kata analis, kemenangan itu akan memungkinkan presiden Hollande menjalankan berbagai peraturan yang akan mengurangi pengangguran dan menghidupkan kembali perekonomian Prancis, yang nomor dua terbesar dalam zona euro.
Wilayah administratif ke-8 yang kaya di Paris tengah telah lama menjadi kubu kelompok konservatif. Namun, Charles Procope, pensiunan, yang baru saja meninggalkan TPS di balai kota, mengatakan ia memilih kelompok kiri, memberi suara untuk calon dari Partai Sosialis pimpinan Presiden Hollande.
“Sangat penting bagi Hollande untuk memperoleh mayoritas besar agar tidak tersaingi oleh para politisi yang berhaluan lebih kiri, khususnya kiri radikal atau bahkan mereka yang mendukung lingkungan,” ujar Procope.
Presiden Hollande membutuhkan mayoritas kelompok kiri di Majelis Nasional untuk meloloskan kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk pajak lebih tinggi bagi kelompok kaya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja di bidang pendidikan, dan strategi ekonomi yang mendukung pertumbuhan bagi Eropa. Para pendukungnya berharap ia tidak perlu bersekutu dengan partai-partai kiri radikal yang menginginkan Hollande mengubah agendanya.
Tetapi, pemilih-pemilih konservatif, seperti penata rambut Alain Boiton khawatir dengan munculnya kelompok kiri setelah melihat Presiden Hollande terpilih bulan Mei. Ia memilih Pierre Lellouche, mantan menteri dan anggota partai mantan presiden Nicolas Sarkozy, UMP, yang berhaluan tengah-kanan.
Seperti banyak pemilih lainnya, kekhawatiran utama Boiton adalah situasi ekonomi. Ia yakin kelompok kiri tidak bisa memenuhi janji untuk memperbaiki perekonomian.
Para pemilih seperti Asel Akhmedjanova juga mengkhawatirkan hasil pemilihan parlemen hari Minggu di Yunani, yang menentukan apakah negara itu akan tetap bergabung dalam zona euro yang terdiri dari 17 negara.
Akhmedjanova mengatakan ia pernah mengunjungi Yunani dan berpendapat negara itu dan orang-orangnya menyenangkan. Ia berharap Yunani akan tetap bergabung dalam zona euro dan perekonomiannya membaik. Kekhawatiran utama warga Prancis maupun Yunani sama, yaitu lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, selagi krisis zona euro memasuki tahun ketiga.