Para penggemar kopi memiliki alasan lain untuk bergembira karena sebuah penelitian baru mengklaim bahwa konsumsi minuman populer itu secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit liver atau hati yang langka namun serius.
Menurut sebuah riset yang diterbitkan oleh Mayo Clinic, konsumsi kopi dapat menurunkan kemungkinan menderita primary sclerosing cholangitis (PSC), suatu penyakit liver otoimun. Penyakit itu dapat mengarah pada sirosis atau pengerasan hati, gagal hati atau kanker hati.
"Meski langka, PSC memiliki dampak-dampak yang sangat merugikan," menurut penulis studi tersebut, Dr. Craig Lammert, ahli gasroenterologi pada Mayo Clinic di AS.
"Kami selalu mencari cara untuk menanggulangi risiko, dan poin-poin penemuan pertama ini dapat membantu kita menentukan apa penyeba penyakit ini dan penyakit-penyakit otoimun yang berbahaya lainnya."
Studi tersebut menemukan bahwa ada risiko PSC yang menurun di antara peminum kopi, namun sedikit dampak pada mereka yang mengidap sirosis primer (PBC).
Menurut Dr. Konstantinos Lazaridis, seorang ahli hepatologi dan peneliti senior di Mayo Clinic, riset tersebut juga menemukan adanya lebih banyak perbedaan antara PSC dan PBC daripada yang diketahui sebelumnya.
"Kita dapat melihat apakah penemuan ini dapat memberitahu kita mengenai sebab-sebab penyakit ini dan bagaimana merawatnya dengan lebih baik," ujarnya.
Penemuan ini dipresentasikan pada konferensi Pekan Penyakit Pencernaan 2013 di Orlando, Florida.
Studi-studi sebelumnya telah memperlihatkan beberapa manfaat dari konsumsi kopi secara moderat dan rutin.
Sebuah studi mengenai peminum kopi yang dirilis akhir tahun lalu di Eropa mengklaim bahwa konsumsi kopi secara moderat dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak 25 persen, sementara sebuah studi di Swedia mengklaim bahwa kopi dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker payudara.
Menurut sebuah riset yang diterbitkan oleh Mayo Clinic, konsumsi kopi dapat menurunkan kemungkinan menderita primary sclerosing cholangitis (PSC), suatu penyakit liver otoimun. Penyakit itu dapat mengarah pada sirosis atau pengerasan hati, gagal hati atau kanker hati.
"Meski langka, PSC memiliki dampak-dampak yang sangat merugikan," menurut penulis studi tersebut, Dr. Craig Lammert, ahli gasroenterologi pada Mayo Clinic di AS.
"Kami selalu mencari cara untuk menanggulangi risiko, dan poin-poin penemuan pertama ini dapat membantu kita menentukan apa penyeba penyakit ini dan penyakit-penyakit otoimun yang berbahaya lainnya."
Studi tersebut menemukan bahwa ada risiko PSC yang menurun di antara peminum kopi, namun sedikit dampak pada mereka yang mengidap sirosis primer (PBC).
Menurut Dr. Konstantinos Lazaridis, seorang ahli hepatologi dan peneliti senior di Mayo Clinic, riset tersebut juga menemukan adanya lebih banyak perbedaan antara PSC dan PBC daripada yang diketahui sebelumnya.
"Kita dapat melihat apakah penemuan ini dapat memberitahu kita mengenai sebab-sebab penyakit ini dan bagaimana merawatnya dengan lebih baik," ujarnya.
Penemuan ini dipresentasikan pada konferensi Pekan Penyakit Pencernaan 2013 di Orlando, Florida.
Studi-studi sebelumnya telah memperlihatkan beberapa manfaat dari konsumsi kopi secara moderat dan rutin.
Sebuah studi mengenai peminum kopi yang dirilis akhir tahun lalu di Eropa mengklaim bahwa konsumsi kopi secara moderat dapat mengurangi risiko diabetes sebanyak 25 persen, sementara sebuah studi di Swedia mengklaim bahwa kopi dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker payudara.