Di bukit-bukit hijau di Thailand, rombongan 20 ekor gajah menghasilkan kopi paling mahal di dunia. Disebut-sebut beraroma istimewa, hidangan kopi yang diproduksi dari biji-biji kopi yang dimakan oleh gajah-gajah Thailand itu, dipungut sehari kemudian dari kotoran hewan itu.
Kopi yang dicerna dalam perut gajah tadi menghasilkan apa yang disebut penemunya, Blake Dinkin, warga Kanada umur 42 tahun, cita-rasa kopi yang khas. Dinkin telah mengeluarkan biaya sebanyak $300 ribu untuk memproduksi kopi ini. Biji kopi yang telah diproses dalam usus gajah ini, bukan saja menghasilkan jenis kopi yang khas, tetapi juga kopi termahal di dunia, dengan harga $1.100 per kilogram.
Kini, hanya orang kaya atau orang yang biasa melancong saja yang dapat mencicipi kopi yang diberi merek “Black Ivory Coffee” atau Kopi Gading Hitam. Diluncurkan bulan lalu di beberapa hotel mewah di dunia, pertama kali di Thailand utara, kemudian di Maladewa, setelah itu di Abu Dhabi, dengan harga $50 secangkir.
Menurut kantor berita Associated Press, lokasi produksi kopi itu berada di Segi Tiga Emas, tempat yang terkenal sebagai produsen candu.
Hasil kopi dari perut gajah ini serupa dengan kopi luwak buatan Indonesia yang juga mahal, yang diambil dari biji-biji kopi dari kotoran musang. Tetapi perut gajah yang besar memberikan bonus kopi yang lebih banyak.
Kopi yang dicerna dalam perut gajah tadi menghasilkan apa yang disebut penemunya, Blake Dinkin, warga Kanada umur 42 tahun, cita-rasa kopi yang khas. Dinkin telah mengeluarkan biaya sebanyak $300 ribu untuk memproduksi kopi ini. Biji kopi yang telah diproses dalam usus gajah ini, bukan saja menghasilkan jenis kopi yang khas, tetapi juga kopi termahal di dunia, dengan harga $1.100 per kilogram.
Kini, hanya orang kaya atau orang yang biasa melancong saja yang dapat mencicipi kopi yang diberi merek “Black Ivory Coffee” atau Kopi Gading Hitam. Diluncurkan bulan lalu di beberapa hotel mewah di dunia, pertama kali di Thailand utara, kemudian di Maladewa, setelah itu di Abu Dhabi, dengan harga $50 secangkir.
Menurut kantor berita Associated Press, lokasi produksi kopi itu berada di Segi Tiga Emas, tempat yang terkenal sebagai produsen candu.
Hasil kopi dari perut gajah ini serupa dengan kopi luwak buatan Indonesia yang juga mahal, yang diambil dari biji-biji kopi dari kotoran musang. Tetapi perut gajah yang besar memberikan bonus kopi yang lebih banyak.