Upacara pemakaman massal akan diadakan pada Minggu (16/1) bagi para korban kebakaran terburuk dalam lebih dari 30 tahun di New York City.
Tujuh belas orang, termasuk delapan anak, tewas saat kebakaran terjadi pada 9 Januari di sebuah gedung hunian tingkat tinggi di Bronx, sebuah kawasan di New York dengan komunitas Afrika dan Latin yang besar.
Pada Rabu (12/1), korban bernama Seydou Toure, 12 tahun, dan adiknya Haouwa Mahamadou, 5 tahun, dimakamkan di sebuah masjid di Harlem. Ke-15 korban lainnya akan dimakamkan pada Minggu (16/1), seminggu setelah kebakaran tragis itu. Mereka semua memiliki kaitan dengan negara Gambia, Afrika.
Upacara pemakaman massal itu akan diadakan di Islamic Cultural Center di Bronx, menurut Imam Musa Kabba dari Masjid-Ur-Rahmah. Ia mengatakan masjid itu telah menjadi tempat berkumpulnya sebagian keluarga korban untuk berduka. Kabba juga mengatakan rencana pemakaman sempat terkendala isu identifikasi korban dan upaya menghubungi keluarga korban. Sementara itu, para penyidik berusaha mencari tahu kenapa pintu keamanan tidak tertutup ketika kebakaran terjadi. Akibatnya, asap tebal memenuhi gedung 19 lantai itu dan menewaskan para korban. Kantor pemeriksa medis kota itu mengatakan seluruh korban tewas karena menghirup asap tebal akibat kebakaran disebabkan oleh sebuah pemanas ruangan yang korslet. Banyak orang berhasil menyelamatkan diri, tapi lainnya tewas ketika menuruni tangga. [vm/ah]
