Perwira angkatan laut yang terkena tembakan beberapa hari lalu di sebuah sarana militer di Chattanooga, Tennessee, meninggal dunia Sabtu pagi, menjadikan jumlah korban tewas bertambah menjadi lima orang.
Kopral Randall Smith, 26 tahun, seorang spesialis logistik, adalah seorang suami dan ayah tiga putri yang masih cilik, menurut keluarga Smith kepada media.
Pihak berwenang mengatakan Muhammad Youssef Abdulazeez, 24 tahun, yang kelahiran Kuwait dan menetap di Hixson, Tennessee, melepaskan serentetan tembakan Kamis di sebuah pusat perekrutan militer di Chattanooga, lalu mengendarai mobilnya 10 kilometer ke sebuah fasilitas militer lainnya, di mana ia menembak dan menewaskan empat Marinir, dan melukai Kopral Smith.
Abdulazeez tewas di tangan polisi yang mengejarnya dari lokasi pertama penembakan.
Dua orang lainnya terluka dalam serangan ini.
Gubernur di Texas, Florida dan Louisiana memerintahkan peningkatan penjagaan di pusat perekrutan Garda Nasional pasca penembakan di Chattanooga.
Hari Sabtu, Gubernur Texas Greg Abbott mengeluarkan perintah untuk mempersenjatai anggota Garda di fasilitas-fasilitas militer di seluruh negara bagian, sementara Gubernur Florida Rick Scott memindahkan lokasi perekrutan ke dalam fasilitas militer. Scott dan Gubernur Louisiana Bobby Jindal juga melengkapi anggota Garda Nasional mereka dengan persenjataan.
Pejabat militer AS telah mengatakan mereka akan meninjau kembali pengamanan kantor-kantor perekrutan mereka tapi terlalu dini untuk memutuskan apakah fasilitas tersebut harus dilengkapi dengan petugas bersenjata ataupun pengamanan tambahan lainnya.
Sementara itu lebih dari 1.000 orang menghadiri acara doa bersama lintas agama di Chattanooga untuk mengenang korban yang tewas Kamis.
Warga Muslim juga terlihat menghadiri acara doa bersama di gereja Olivet Baptist Church.
Menurut sumber-sumber intelijen yang dikutip media AS, Abdulazeez menghabiskan tujuh bulan di Yordania tahun lalu.
Sebelum kunjungan terakhir ke Yordania tahun 2014, ia telah mengunjungi negara itu empat kali.
Penyelidik sedang mencari tahu apakah ia menjalin kontak dengan kelompok ekstremis selama berada di sana.
Dalam sebuah konferensi pers di Chattanooga, Jumat, FBI mengatakan sedang melacak semua perjalanan yang dilakukan Abdulazeez ke luar negeri.
"Kami telah meminta para mitra intelijen kami di seluruh dunia untuk menyediakan informasi yang mungkin mereka miliki" mengenai perjalanan-perjalanan Abdulazeez ke luar negeri dan berbagai aktivitasnya.
Agen FBI Ed Reinhold mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai motif Abdulazeez menyerang fasilitas militer. Ia menambahkan FBI belum menetapkan apakah penembakan ini merupakan tindakan terorisme.
Reinhold mengatakan Abdulazeez memiliki setidaknya dua senjata laras panjang dan sebuah senjata genggam. "Ada yang mungkin dibeli secara ilegal," katanya. "Ada yang tidak."