Setidaknya sepuluh orang tertembak pada Selasa (4/2) dalam sebuah serangan di salah satu sekolah untuk orang dewasa di Swedia, kata polisi.
“Perkembangan terbaru ini terkait dengan peristiwa menyedihkan pada hari ini di Kampus Pusat Pendidikan bagi Warga Dewasa Risbergska. Kami saat ini mengetahui bahwa setidaknya 10 orang telah tewas di tempat itu hari ini. Kami belum dapat menyediakan informasi lebih spesifik saat ini, dengan alasan terkait jumlah orang yang terluka,” kata Roberto Eid Forest, kepala polisi lokal menjelaskan peristiwa itu dalam konferensi pers pada Selasa.
Sebelumnya, Forest mengatakan bahwa hari ini pada pukul 12.33 waktu setempat, panggilan darurat diterima oleh polisi dan SOS terkait dugaan penembakan di sebuah sekolah. Petugas polisi dalam jumlah besar telah dikerahkan ke lokasi dengan tujuan menghentikan kekerasan mematikan yang sedang terjadi dan menyelamatkan korban.
Polisi juga mencatat adanya asap yang muncul pasca penembakan itu di lingkungan sekolah tersebut. Sejumlah korban ditemukan dengan luka tembak, di mana salah satunya diduga adalah pelaku penambakan itu.
Motif pelaku belum diketahui hingga saat ini.
Dalam konferensi pers pascatragedi di pinggiran kota Orebro, yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah barat Stockholm, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyebut insiden tersebut sebagai penembakan massal terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
“Hari ini kita menyaksikan aksi kekerasan berdarah yang brutal terhadap orang-orang yang benar-benar tidak berdosa. Ini merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah Swedia. Banyak pertanyaan masih belum terjawab, dan saya pun belum dapat memberikan jawabannya. Tetapi akan tiba saatnya ketika kita mengetahui apa yang terjadi, bagaimana hal itu terjadi, dan apa motif di balik insiden ini. Jangan berspekulasi dulu,” kata Kristersson.
Penembakan itu terjadi di Orebro, sekitar 200 km sebelah barat Stockholm, tepatnya di Risbergska, sekolah untuk warga dewasa yang tidak menyelesaikan pendidikan formal mereka atau gagal meraih nilai untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah ini berlokasi di sebuah kampus yang juga ditempati sejumlah sekolah untuk anak-anak.
Menurut situs webnya, sekolah yang bernama “Campus Risbergska” itu melayani siswa berusia di atas 20 tahun. Sekolah itu memberikan kursus sekolah dasar dan menengah, kelas bahasa Swedia untuk imigran, serta pelatihan kejuruan dan program untuk penyandang disabilitas intelektual.
Tidak ada anggota polisi yang terluka dalam penembakan ini, menurut polisi. Sejumlah ambulans, layanan penyelamatan dan polisi telah berada di lokasi, seorang juru bicara layanan penyelamatan lokal mengatakan itu.
Polisi menambahkan, para siswa telah diamankan di dalam ruangan-ruangan di sekolah yang menjadi target penembakan, dan juga di sejumlah sekolah lain di sekitarnya.
Swedia dan Negara-Negara di Eropa Terguncang
Kekerasan bersenjata di sekolah sangat jarang terjadi di Swedia. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini telah terjadi sejumlah insiden dengan pisau atau kapak yang menelan korban jiwa dan luka-luka.
Menteri Kehakiman Gunnar Strömmer menyebut penembakan itu sebagai “peristiwa yang sangat mengguncang seluruh warga masyarakat.”
Meskipun warga Swedia membaca tentang kekerasan serupa di wilayah lain, Strömmer mengatakan negara itu sebelumnya merasa hal tersebut tidak akan terjadi di Swedia. Tragedi lain yang terjadi di sekolah-sekolah di Swedia tidak sebesar serangan hari Selasa ini, ujarnya seraya menambahkan “insiden ini sangat menyedihkan.”
Insiden penembakan ini juga mengejutkan seluruh Eropa. Sejumlah pejabat di Brussel menunjukkan kemarahan mereka. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menulis pesan di media sosial, “apa yang terjadi di Orebro hari ini benar-benar mengerikan. Kekerasan dan teror seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat kita – apalagi di sekolah. Di saat-saat kelam ini, kami berdiri bersama rakyat Swedia.”
Kepala Kepolisian Orebro Roberto Eid Forest mengatakan kerusakan di tempat kejadian perkara begitu parah sehingga tim penyelidik belum dapat memastikan jumlah korban tewas secara pasti, yang diperkirakan akan bertambah.
Forest mengatakan kepada wartawan, tersangka laki-laki bersenjata – yang tewas dalam insiden itu – bertindak sendirian.
Pihak berwenang mengatakan saat ini tidak ada dugaan adanya hubungan dengan terorisme, tetapi polisi belum menyampaikan motif serangan tersebut.
Polisi telah menggerebek rumah tersangka, namun belum jelas apa yang mereka temukan.
Raja Swedia Carl XVI Gustaf memuji polisi dan tim penyelamat serta medis yang merespons insiden penembakan itu. “Dengan rasa sedih dan kecemasan mendalam, saya dan keluarga mendapat informasi tentang kekejaman mengerikan di Orebro. Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman korban. Juga kepada mereka yang luka-luka dan yang terdampak.” [ns/jm/em/uh]
Forum