Organisasi medis Dokter Tanpa Batas atau Doctors Without Borders (MSF) mengatakan jumlah korban tewas akibat bom Amerika di rumah sakit Afghanistan bertambah menjadi 30 orang.
Dalam pernyataan hari Sabtu (24/10), MSF mengatakan telah menemukan tujuh mayat lagi di balik reruntuhan rumah sakit itu di propinsi Kunduz, yang terkena bom 3 Oktober lalu.
Sebelumnya, MSF mengatakan 10 pasien dan 13 petugas medis tewas setelah serangan jet-jet tempur Amerika mengenai bangunan itu. Kata pihak berwenang, serangan itu dilakukan setelah pasukan Afghanistan meminta bantuan melawan militan Taliban yang dikira berada dalam bangunan itu.
Aliansi militer NATO mengatakan telah membentuk panel untuk memastikan penyelidikan lain oleh Amerika atas insiden tersebut independen.
Pejabat NATO Brigadir Jenderal Wilson Shoffner mengatakan penyelidikan NATO dan Amerika itu mengkaji kemungkinan kesalahan manusia dan teknis yang berujung pada pemboman rumah sakit itu. Kedua penyelidikan itu, kata Shoffner, dilakukan terpisah dan kesimpulan masing-masing tidak akan saling terpengaruh. [th]