Data terkini mengenai jumlah korban tewas ini mengindikasikan bahwa serangan Selasa itu merupakan serangan pemberontak paling mematikan di ibukota Afghanistan sejak Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqqi, mengatakan kepada wartawan, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan situasi yang mengarah pada serangan maut di kawasan dengan pengamanan tinggi itu.
Serangan itu menarget kantor Direktorat Keamanan Nasional (NSD). Badan intelijen Afghanistan yang terletak di tengah kota, tidak jauh dari Istana Presiden dan Kedubes AS.
Para pejabat mengatakan, baku tembak antara penyerang dan pasukan keamanan Afghanistan, yang berlangsung selama beberapa jam, mengakibatkan semua penyerang tewas, dengan beberapa di antara mereka meledakan diri.
Sediiqi mengatakan penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan jumlah penyerang namun mengakui bahwa kelalaian keamanan mengakibatkan terjadinya serangan maut itu. [ab/as]