Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu sore (5/8) telah bertambah menjadi 91 orang. Korban luka-luka mencapai 209 orang.
"Sampai siang ini, total korban meninggal 91 orang, 209 orang cedera, ribuan rumah rusak," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Kemasyarakatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantornya, Senin (6/8).
Ditambahkannya, angka korban tewas dan luka itu masih sementara dan bisa meningkat karena belum semua wilayah terjangkau oleh tim evakuasi gabungan.
Sutopo menjelaskan korban meninggal terbanyak di Kabupaten Lombok Utara, yaitu sebanyak 72 orang, sembilan orang tewas di Kabupaten Lombok Barat, empat orang Kota Mataram, serta masing-masing dua korban meninggal di Lombok Tengah, Lombok Timur, Bali.
Menurutnya sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh.
Sutopo menekankan semua korban tewas adalah warga Indonesia. "Sampai saat ini kami belum mendapatkan data korban wisatawan asing yang berada di wilayah Bali atau Nusa Tenggara Barat," ujarnya. "Pendataan terus dilakukan."
Sementara itu, Reuters melaporkan, antrean panjang tampak di bandara di Lombok karena banyak turis asing yang memutuskan untuk menghentikan liburan dan pulang lebih cepat.
Garuda Indonesia menambah penerbangan untuk membantu para turis yang ingin meninggalkan Lombok.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes melalui Twitter mengatakan AirAsia berusaha menambah penerbangan. Sedangkan Citilink dan Lion Air melaporkan kenaikan permintaan penerbangan keluar dari Lombok dan Bali. [ft/em]