Tautan-tautan Akses

Korban Tewas Gempa Turki, Suriah Lampaui 45.000; Banyak yang Masih Tertimbun Puing


Tim penyelamat Turki dan China membawa Malek, seorang pria pengungsi Suriah berusia 55 tahun, ke dalam ambulans setelah dia diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa mematikan di Hatay, Turki, 12 Februari 2023. (Foto : REUTERS/Dilara Senkaya)
Tim penyelamat Turki dan China membawa Malek, seorang pria pengungsi Suriah berusia 55 tahun, ke dalam ambulans setelah dia diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa mematikan di Hatay, Turki, 12 Februari 2023. (Foto : REUTERS/Dilara Senkaya)

Lebih dari 45.000 orang tewas dalam bencana gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena ada sekitar 264.000 apartemen di Turki yang hancur dan banyak orang yang masih hilang.

Sebelas hari setelah gempa melanda, tiga orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan di Turki pada Jumat (17/2). Korban tewas di Turki mencapai 39.672, sedangkan Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian.

Meski banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan lokasi gempa, tim SAR lokal terus mencari korban di sejumlah bangunan yang rata dengan tanah pada Sabtu (18/2). Mereka berharap menemukan lebih banyak korban selamat. Para pakar mengatakan sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam setelah gempa bumi.

Sebuah ekskavator membersihkan puing-puing di tengah bangunan yang runtuh di Hatay pada 15 Februari 2023, sembilan hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda sebagian Turki dan Suriah. (Foto: AFP)
Sebuah ekskavator membersihkan puing-puing di tengah bangunan yang runtuh di Hatay pada 15 Februari 2023, sembilan hari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda sebagian Turki dan Suriah. (Foto: AFP)

Hakan Yasinoglu, berusia 40-an, berhasil diselamatkan di Provinsi Hatay, di selatan Turki. Dia berhasil dievakuasi 278 jam setelah gempa berkekuatan 7,8 magnitudo melanda negara tersebut pada 6 Februari tengah malam, kata Brigade Pemadam Kebakaran Istanbul.

Sebelumnya, Osman Halebiye, 14, dan Mustafa Avci, 34, diselamatkan di kota bersejarah Antakya, Turki, yang dikenal pada zaman kuno sebagai Antiokhia.

Organisasi bantuan mengatakan para penyintas akan membutuhkan bantuan selama berbulan-bulan mendatang karena begitu banyak infrastruktur penting yang hancur.

Di negara tetangga Suriah, yang telah hancur akibat lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa berada di barat laut, wilayah yang dikuasai pemberontak yang berperang dengan Presiden Bashar al-Assad. Konflik tersebut mempersulit upaya untuk membantu orang yang terkena dampak gempa. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG