Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara tampaknya telah mencapai tingkat yang "signifikan" dalam teknologi mengecilkan perangkat nuklir yang dapat dimuat dalam ujung sebuah misil. Kementerian tersebut mengumumkan berita tersebut hari Selasa (6/1).
Dikatakan, Korea Utara belum lagi mendemonstrasikan kapasitas pengecilan atau miniaturisasi perangkat nuklir tersebut. Kementerian pertahanan Korea Selatan menambahkan, Pyongyang telah memiliki sekitar 40 kilogram plutonium berkadar nuklir dengan memproseskan kembali batangan-batangan bahan bakar nuklir yang telah terpakai.
Menurut Seoul, Korea Utara kini sedang menggarap program pengayaan uranium tingkat tinggi. Korea Utara diduga memiliki kapasitas mengembangkan misil-misil yang dapat mencapai daratan utama AS. Korea Utara telah melancarkan serangkaian uji coba misil jarak jauh.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip seorang pejabat pertahanan yang tidak menyebutkan jati dirinya,bahwa Korea Utara diduga telah menambah jangkauan misilnya dari 7.000 kilometer menjadi 10.000 kilometer, tetapi tak ada bukti bahwa Pyongyang telah meluncurkan misil-misil itu.
