Militer Korea Selatan hari Kamis (27/3) mengatakan kapal itu berlayar hampir dua kilometer ke dalam perbatasan maritim sebelah selatan dan mengabaikan peringatan untuk kembali ke perairan Korea Utara.
Tiga awak kapal ditahan sambil para pejabat di Seoul melakukan penyelidikan. Para pejabat mengatakan ketiga awak kapal itu tampaknya tidak berusaha membelot dan ingin kembali ke Korea Utara.
Sementara itu, Korea Utara melancarkan serangan kata-kata yang sengit terhadap Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, dengan menyebutnya sebagai "pelayan setia dan antek Amerika” dan membandingkannya sebagai perempuan desa yang suka "mengoceh."
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Kim Eui-do mengatakan serangan lisan, yang disiarkan hari Kamis oleh kantor berita resmi Korea Utara itu melanggar kesepakatan terbaru antara Seoul dan Pyongyang untuk tidak saling fitnah dalam komentar-komentar publik.
Korea Utara mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas pidato Park Geun-hye pekan ini dalam KTT nuklir di Den Haag, di mana ia memperingatkan bahwa bahan nuklir Korea Utara bisa sampai ke tangan teroris atau memicu bencana nuklir besar.
Tiga awak kapal ditahan sambil para pejabat di Seoul melakukan penyelidikan. Para pejabat mengatakan ketiga awak kapal itu tampaknya tidak berusaha membelot dan ingin kembali ke Korea Utara.
Sementara itu, Korea Utara melancarkan serangan kata-kata yang sengit terhadap Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, dengan menyebutnya sebagai "pelayan setia dan antek Amerika” dan membandingkannya sebagai perempuan desa yang suka "mengoceh."
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Kim Eui-do mengatakan serangan lisan, yang disiarkan hari Kamis oleh kantor berita resmi Korea Utara itu melanggar kesepakatan terbaru antara Seoul dan Pyongyang untuk tidak saling fitnah dalam komentar-komentar publik.
Korea Utara mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas pidato Park Geun-hye pekan ini dalam KTT nuklir di Den Haag, di mana ia memperingatkan bahwa bahan nuklir Korea Utara bisa sampai ke tangan teroris atau memicu bencana nuklir besar.