Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kantor berita resmi Korea Utara hari Rabu, seorang pejabat Palang Merah Korea Utara mengatakan agen-agen Korea Selatan menipu sembilan remaja Korea Utara itu untuk meninggalkan negara tersebut.
Pejabat itu mengatakan agen-agen Korea Selatan memukuli dan mencuci otak kesembilan remaja itu, memaksa mereka membaca literatur Kristen selagi mengantar mereka melalui China ke Laos. Pernyataan Korea Utara itu menuduh Korea Selatan melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kementerian unifikasi Korea Selatan Rabu malam mengatakan tuduhan tersebut “tidak masuk akal dan tidak berdasar,” dan mengabaikan keprihatinan oleh masyarakat internasional mengenai pemulangan paksa tersebut.
Pihak berwenang Laos menangkap sembilan remaja Korea Utara tersebut tanggal 10 Mei lalu atas tuduhan memasuki negara itu secara gelap. Mereka juga menangkap dua warga Korea Selatan yang menyertai sembilan remaja itu karena dicurigai melakukan perdagangan manusia ilegal.
Korea Selatan membantah tuduhan perdagangan manusia itu dan mengatakan kedua warga Korea Selatan itu berupaya membantu kesembilan remaja itu membelot ke Korea Selatan lewat Laos. Pemerintah Korea Selatan juga menuduh Korea Utara mengirim agen-agen ke Laos untuk memaksa sembilan remaja Korea Utara itu pulang melalui China.
Pejabat itu mengatakan agen-agen Korea Selatan memukuli dan mencuci otak kesembilan remaja itu, memaksa mereka membaca literatur Kristen selagi mengantar mereka melalui China ke Laos. Pernyataan Korea Utara itu menuduh Korea Selatan melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kementerian unifikasi Korea Selatan Rabu malam mengatakan tuduhan tersebut “tidak masuk akal dan tidak berdasar,” dan mengabaikan keprihatinan oleh masyarakat internasional mengenai pemulangan paksa tersebut.
Pihak berwenang Laos menangkap sembilan remaja Korea Utara tersebut tanggal 10 Mei lalu atas tuduhan memasuki negara itu secara gelap. Mereka juga menangkap dua warga Korea Selatan yang menyertai sembilan remaja itu karena dicurigai melakukan perdagangan manusia ilegal.
Korea Selatan membantah tuduhan perdagangan manusia itu dan mengatakan kedua warga Korea Selatan itu berupaya membantu kesembilan remaja itu membelot ke Korea Selatan lewat Laos. Pemerintah Korea Selatan juga menuduh Korea Utara mengirim agen-agen ke Laos untuk memaksa sembilan remaja Korea Utara itu pulang melalui China.