Pyongyang mengeluarkan ancaman itu hari Senin (11/7) , beberapa hari setelah Washington dan Seoul mengungkapkan rencana menggunakan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di semenanjung Korea setelah rentetan percobaan misil balistik dan nuklir oleh Pyongyang. Lokasi dan waktu penempatan belum diumumkan.
Kantor berita resmi Pyongyang KCNA, dengan menggunakan gaya khas yang bernada ganas mengatakan hari Senin “angkatan bersenjata kami mempunyai tekad yang tidak gentar melakukan serangan balasan yang sangat keras dan mengubah Korea Selatan menjadi lautan api dan timbunan abu pada saat perintah dikeluarkan untuk melaksanakannya.” Pyongyang mengatakan “tanggapan fisik” akan terjadi pada saat waktu dan lokasi THAAD telah dikukuhkan.
China dan Rusia, serta Korea Utara telah mengutarakan tentangan kuat terhadap penempatan THAAD dan mendesak Washington dan Seoul agar menghentikannya.
Presiden Korea Selatan Park Guen-hye mengatakan hari Senin sistem THAAD hanyalah dimaksudkan untuk pertahanan terhadap Utara, dan tidak diarahkan terhadap negara lain. [gp]