Hubungan ekonomi Korea Utara yang sudah renggang ke dunia luar kini hampir terputus karena negara itu menutup perbatasannya dengan China dan Rusia untuk mencegah penyebaran virus Corona baru.
Korea Utara yang dikenal sebagai satu dari negara paling tertutup di dunia, telah menghentikan penerbangan pesawat dan layanan kereta api dengan negara-negara tetangganya, mengeluarkan peraturan wajib karantina selama beberapa minggu bagi orang asing yang baru tiba, menangguhkan kedatangan wisatawan internasional dan menutup hampir seluruh perbatasannya yang dapat dilalui dengan jalan darat.
Penutupan itu dapat merusak upaya pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam menepati janjinya untuk memulihkan perekonomian Korea Utara.
Upaya-upaya itu juga terhalang akibat perbicangan denuklirisasi dengan Amerika tidak mengalami kemajuan, yang mengakibatkan diberlakukannya sanksi internasional terhadap Korea Utara.
“Mereka menahan barang kargonya di luar dan mereka membuat orang-orang China keluar, tidak seorang pun dapat masuk atau pun keluar,” kata seorang sumber yang tahu persis situasi di perbatasan Korea Utara dan China.
Kang Mi-jin, pembelot dari Korea Utara yang kini berada di Seoul, memberi kontribusi laporan kepada situs Internet Daily NK. Ia mengukuhkan bahwa perbatasan Korea Utara hampir seluruhnya ditutup sejak tanggal 30 Januari.
“Kementerian Angkatan Bersenjata Korea Utara memerintahkan semua pos penjaga untuk mencegah penyelundupan. Orang, kendaraan pembawa barang, tidak ada yang dapat masuk atau keluar,” katanya. [lj/uh]