Seorang misionaris Kanada keturunan Korea yang ditahan di Korea Utara sejak Januari kabarnya telah mengaku merencanakan tindakan subversif terhadap Utara.
Kantor berita resmi Pyongyang mengatakan Kamis (30/7), Pendeta Hyeon Soo Lim dari Gereja Presbiterian Sinar Korea di Toronto, mengaku dalam jumpa pers merencanakan kegiatan subversif dalam usaha yang jahat untuk membangun negara agama di Korea Utara.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan “Kanada sangat prihatin atas kasus Lim. Kami terus mengusahakan akses konsuler dan penyelesaian kasus ini."
Dia tidak memberi informasi lain atau tanggapan mengenai pengakuan yang dilaporkan.
Para staf gereja Lim di Toronto mengatakan ia sudah pernah ke Korea Utara lebih dari 100 kali dan telah membantu pembangunan rumah yatim piatu dan rumah jompo serta berbagai pekerjaan kemanusiaan lain.
Korea Utara mengatakan hal adalah untuk menutupi kegiatan subversifnya.
Para anggota gereja mengatakan mereka belum mendengar kabar dari Lim sejak ia memulai kunjungan terakhirnya ke Utara bulan Januari.
Korea Utara mempunyai sejarah menangkapi misionaris dan memberi mereka hukuman penjara yang lama. Sebagian, termasuk warga Amerika, kemudian dibebaskan setelah ada intervensi pejabat atau mantan pejabat Amerika.