Pejabat militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah melakukan uji coba penembakan tiga misil jelajah anti-kapal, satu hari setelah peringatan akan menyerang kapal Korea Selatan tanpa pemberitahuan jika mereka menyusup ke wilayah perairan Korea Utara.
Pejabat di Seoul mengatakan misil-misil itu ditembakkan dalam rentang waktu sekitar satu jam Sabtu dari daerah dekat kota pelabuhan Wonsan.
Sebelumnya Sabtu, Pyongyang mengatakan telah berhasil menguji coba penembakan rudal balistik berbasis kapal selam. Ini akan menjadi indikasi kemajuan teknologi militer negara itu.
Korea Utara berada di bawah sanksi PBB yang melarang pengembangan atau penggunaan teknologi misil balistik.
Kantor berita resmi KCNA mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pengujian tersebut dan secara pribadi memberi perintah untuk memulai uji-coba penembakan.
Kim Jong Un mengatakan peluncuran itu "sukses membuka mata" dan "sangat memuji" para ilmuwan dan teknisi "karena telah berhasil menyempurnakan teknologi" menembakkan rudal balistik dari kapal selam di bawah laut.
Laporan KCNA tidak mengungkapkan secara tepat mengenai waktu, tanggal dan lokasi uji-coba, atau jarak rudal tersebut.
Para analis bercabang mengenai seberapa banyak kemajuan yang benar-benar dicapai oleh Korea Utara dalam program pengembangan rudal balistik berbasis kapal selam, dengan mengutip bahwa kapal-kapal selam yang dimiliki Korea Utara adalah jenis kapal selam kuno.
Korea Utara berada di bawah sanksi PBB yang melarang mengembangkan atau menggunakan teknologi rudal balistik.