Seorang diplomat tinggi Korea Utara, Kamis (11/3) lalu mengakui bahwa Amerika Serikat baru-baru ini berusaha memulai kontak. Namun, negara itu mengecam upaya itu sebagai "trik murahan" yang tidak akan pernah dijawab hingga Washington membatalkan kebijakan yang bermusuhan.
Pernyataan Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara, tersebut adalah penolakan resmi pertama dari Pyongyang atas pendekatan tentatif oleh pemerintahan baru AS di bawah Presiden Joe Biden, yang menjabat pada Januari 2021.
Pernyataan itu dikemukakan ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Korea Selatan bersama Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dalam perjalanan luar negeri pertama yang dilakukan pejabat tingkat tinggi pemerintahan Biden.
Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA, mengatakan upaya kontak itu dilakukan melalui pengiriman email dan pesan telepon dengan berbagai mekanisme, termasuk negara ketiga.
Choe menyebut upaya menghubungi "trik murahan" itu untuk mendapatkan peluang dan membangun opini publik.
Gedung Putih pada awal bulan ini mengatakan pihaknya telah menjangkau Korea Utara, namun tidak memperoleh tanggapan dan tidak merinci lebih lanjut.
Berbicara di Seoul pada Rabu (17/3), Blinken menuduh Korea Utara melakukan "pelanggaran sistemik dan meluas" terhadap rakyatnya sendiri sekaligus menyatakan Amerika Serikat dan sekutunya berkomitmen untuk denuklirisasi Korea Utara.
Blinken dan Austin akan melanjutkan pertemuan dengan para pemimpin Korea Selatan pada Kamis (18/3), sebelum terbang ke Alaska untuk pembicaraan pertama pemerintah dengan pejabat China, di mana kebuntuan isu Korea Utara diperkirakan akan dibahas.
Pembicaraan yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan Korea Utara sekaligus membujuknya untuk menyerahkan persenjataan senjata nuklir dan rudal balistik telah terhenti sejak 2019, setelah serangkaian pertemuan bersejarah antara AS saat itu, Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. [mg/pp]