Korea Selatan berusaha keras agar rencana pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Donald Trump tetap berlangsung setelah Pyongyang memperingatkan pihaknya mungkin akan membatalkan pertemuan itu karena tuntutan Amerika agar Korea Utara membongkar program senjata nuklirnya.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan, Kamis (17/5) mengeluarkan pernyataan tekad untuk “dengan seksama mengoordinasikan posisi masing-masing negara melalui berbagai saluran” antara Seoul, Washington dan Pyongyang untuk memastikan KTT “diadakan dengan sukses dalam semangat saling menghormati.”
Nasib rencana KTT 12 Juni di Singapura diliputi keraguan, Rabu (16/5) setelah Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye Gwan, mengatakan Pyongyang harus “mempertimbangkan kembali” apakah akan mengambil bagian dalam KTT tersebut, jika Amerika Serikat terus menuntut agar rezim itu secara sepihak meninggalkan senjata nuklirnya.
Presiden Trump mengatakan kepada para wartawan di Gedung Putih, Rabu malam (15/5) bahwa Amerika belum diberitahu apakah KTT itu akan tetap berlangsung. “Kita lihat saja nanti apa yang terjadi.” “Waktu yang akan berbicara,” kata Trump seperti tertulis di situs web Gedung Putih. Trump mengatakan Amerika masih akan menuntut denuklirisasi oleh Korea Utara. [lt]