Korea Selatan sedang bersaing dengan China untuk membantu pembangunan Filipina, sementara presiden negara penerima bantuan itu membuat kebijakan manca-negara tanpa pilih kasih.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan kepada presiden Filipina serta sembilan negara Asia Tenggara lain dalam pertemuan puncak ASEAN pekan lalu, bahwa Seoul adalah mitra terbaik untuk berbagi pengalaman pertumbuhan ekonomi. Korea Selatan, katanya, dapat membantu negara-negara lain dalam teknologi tinggi, kereta api, energi bersih dan pengelolaan air.
Filipina berdiri di dekat depan antrian untuk memperoleh bantuan, kata para analis. China telah menjanjikan $24 milyar bantuan bulan Oktober tahun 2016 dan pekan lalu menandatangani 14 persetujuan kerjasama ekonomi, termasuk satu persetujuan kereta api. Perdana Menteri Jepang mengumumkan $8,8 milyar bantuan ekonomi bulan lalu.
Korea Selatan ingin menandingi, terutama China, untuk memastikan agar Filipina tetap dalam persekutuan negara-negara Asia-Pasifik yang dipimpin Amerika, kata Herman Kraft, ilmuwan politik di Universitas Filipina Diliman. Washington, Seoul, Tokyo, dan Manila secara tradisional bekerjasama membendung perluasan China, bekas saingan Perang Dingin. [gp]