Media Korea Selatan menyatakan satu delegasi terdiri dari lima organisasi keagamaan besar telah menyeberang ke Korea Utara dengan membawa bantuan pangan bagi negara yang miskin itu. Disebutkan bahwa kelompok dengan sembilan anggota itu dari organisasi agama Katolik, Protestan dan Budha, datang dengan disertai sekitar 12 truk yang membawa 300 ton tepung terigu.
Pemerintah Korea Selatan melarang seluruh perjalanan menuju Korea Utara pada bulan Mei setelah penyidikan internasional mendapati Pyongyang bertanggungjawab atas penenggelaman sebuah kapal perang Korea Selatan. Tetapi pekan lalu, Seoul mengeluarkan pengecualiannya yang pertama pada larangan itu dengan mengizinkan sebuah kelompok swasta mengirim bantuan medis.
Hari Kamis, Palang Merah Korea Selatan mengumumkan tawaran untuk mengirimkan bantuan darurat bagi para korban banjir.
Dalam perkembangan lainnya, berbagai laporan dari Seoul menyebutkan Korea Selatan dan Tiongkok sepakat untuk bekerja sama guna menciptakan kondisi bagi dimulainya kembali perundingan enam pihak tentang program nuklir Korea Utara.
Sumber-sumber diplomatik Tiongkok maupun Korea Selatan dikutip mengenai pembicaraan hari Kamis dan Jumat di Seoul yang dilakukan oleh utusan Tiongkok Wu Dawei. Wu berada di Korea Utara pekan lalu untuk diskusi serupa.
Berbagai laporan menyebutkan Wu dan pejabat-pejabat Korea Selatan pada prinsipnya sependapat bahwa pembicaraan enam pihak itu berguna untuk memelihara perdamaian dan stabilitas. Tapi mereka mengatakan perbedaan pendapat masih soal waktu dan metodologi untuk memulai lagi perundingan.
Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua hari Sabtu melaporkan Wu akan ke Jepang untuk langkah berikut misinya itu.