Lebih dari warga Korea Selatan yang dikarantina di fasilitas-fasilitas khusus pasien virus corona telah memberikan suara mereka, Jumat, dalam pemilu parlemen yang secara resmi baru berlangsung pekan depan.
Korea Selatan termasuk negara pertama yang menyelenggarakan pemilu parlemen sewaktu pandemi berlangsung. Pihak berwenang membangun TPS-TPS di delapan fasilitas karantina yang tersebar di negara tersebut untuk memungkinkan pasien-pasien dengan gejala ringan terlibat dalam proses demokrasi itu tanpa harus meninggalkan lokasi.
Meski perebakan wabah virus corona telah menyusut, pihak berwenang masih mengharuskan warga mempraktikkan social distancing.
Di sebuah fasilitas di Gyeongju, pasien-pasien mengantre untuk memberikan suara mereka.
Mereka diharuskan menjaga jarak sedikitnya satu meter, mengenakan masker pelindung dan mengenakan jubah plastik sekali pakai. Mereka diminta mengenakan sarung tangan plastik setelah mencuci tangan dengan cairan sanitasi. Para staf medis di mana mereka dirawat juga memberikan suara mereka.
Para petugas TPS terlihat menggunakan alat pelindung diri lengkap, termasuk kacamata khusus yang disebut goggle.
Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip mengatakan, Jumat, orang-orang yang menjalankan karantina mandiri yang dilarang ke luar rumah pada periode pemilihan dini, dapat memberikan suara mereka, Rabu (8/4), pada jam-jam khusus.
Lebih dari 5,3 juta warga Korea Selatan telah memberikan suara mereka, Jumat (10/4) hari pertama dari dua hari pemilu dini, rekor tertinggi dalam jumlah kehadiran di TPS, kata kantor berita Yonhap. [ab/uh]