Militer Korea Selatan melepaskan sejumlah tembakan peringatan, Rabu (27/11), untuk mengusir sebuah kapal dagang Korea Utara setelah kapal itu melanggar perbatasan laut barat yang disengketakan. Sejumlah pejabat Seoul mengatakan, ini merupakan insiden kedua dalam dua bulan terakhir.
Kantor Ketua Gabungan Kepala-kepala Staf Militer Korea Selatan, mengatakan melalui sebuah pernyataan, mereka yakin kapal Korea Utara itu melintasi perbatasan itu karena cuaca buruk dan gangguan mesin. Tidak ada kekerasan berlanjut menyusul insiden itu.
Ini merupakan kali kedua Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal Korea Utara di wilayah itu sejak pemerintah liberal Korea Selatan mulai menjabat tahun 2017. Insiden pertama terjadi pada September, menurut militer Korea Selatan.
Hubungan antara kedua Korea menegang di tengah-tengah kebuntuan komunikasi diplomatik yang dipimpin AS untuk mengakhiri krisis nuklir Korea Utara.
Korea Utara mengatakan, Senin (24/11), pasukannya melakukan latihan artileri dekat perbatasan laut itu. Korea Selatan, Selasa (25/11), mengirim surat protes resmi ke Korea Utara yang mengatakan bahwa latihan itu melanggar kesepakatan antar Korea tahun lalu yang ditujukan untuk mengurangi sikap bermusuhan militer.
Perbatasan laut merupakan sumber ketegangan antara kedua Korea. Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah bentrokan kecil yang menelan korban jiwa di kawasan itu. Pada 2010, dua serangan yang dituding dilakukan Korea Utara dekat perbatasan itumenewaskan 50 warga negara Korea Selatan. [ab/lt]