Seorang mahasiswa Australia yang ditahan di Korea Utara selama lebih dari sepekan telah dibebaskan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memberitahu para legislator dalam sidang di parlemen hari Kamis (4/7) bahwa Alek Sigley telah dibebaskan dalam keadaan “selamat dan sehat.”
“Saya baik-baik saja, sehat, sangat sehat,” kata Sigley kepada wartawan sewaktu tiba di bandara Beijing, Kamis pagi (4/7), sambil mengabaikan pertanyaan mengenai penahanannya. Ayahnya, Gary, mengatakan kepada para wartawan di kota asalnya, Perth, bahwa Alek akan bertolak ke Tokyo untuk bertemu dengan istrinya, warga negara Jepang, Yuka Morinaga.
Sigley (29 tahun), satu dari sedikit warga Barat yang tinggal dan belajar di Pyongyang, menghilang pada 25 Juni lalu. Keluarganya menjadi cemas sewaktu ia tidak memperbarui konten media sosialnya. Sigley biasanya secara teratur mengunggah foto dan menulis blog mengenai kehidupan sehari-hari di tengah rezim Korea Utara.
Swedia membahas masalah penahanan Sigley dengan para pejabat Korea Utara pada hari Rabu, karena Canberra tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Morrison berterima kasih kepada Swedia atas bantuan memastikan pembebasan Sigley. “Pembebasan ini menunjukkan pentingnya kegiatan di balik layar para pejabat dalam menyelesaikan kasus-kasus konsuler yang sensitif dan rumit, dalam kemitraan erat dengan pemerintah negara-negara lain,” kata Morrison kepada para legislator. [uh/lt]