Amerika berencana untuk mengetes usaha pencegatan rudal balistik antar benua pertama atau ICBM Selasa, sehari setelah Korea Utara mengumumkan uji coba rudal terbarunya yang berhasil.
Uji coba misil balistik bernilai 224 juta dolar itu merupakan "bagian dari uji coba yang berkelanjutan," kata juru bicara Departemen Pertahanan Pentagon Kapten Jeff Davis.
Tetapi, uji coba tersebut dapat menimbulkan keraguan tentang kemampuan Amerika mempertahankan diri melawan rudal Korea Utara.
Sasaran misil antar benua itu akan diluncurkan dari kawasan uji coba di Atol Kwajalein di samudera Pasifik. Misil pencegat – atau rudal pencegat itu - akan diluncurkan dari pangkalan bawah tanah di Pangkalan Udara Vandenberg di California. Jika berjalan seperti yang direncanakan, misil pencegat itu akan menghancurkan sasaran ICBM itu jauh diatas Samudra Pasifik.
Presiden Amerika Donald Trump mengatakan melalui Twitter bahwa "Korea Utara telah sangat menghina negara tetangganya, China, dengan meluncurkan rudal balistik lagi." Namun, Trump memuji China karena "berusaha keras" untuk meredam program militer Korea Utara. [sp/ii]