Korea Utara mengatakan memutuskan semua jalur komunikasi dengan Korea Selatan, Selasa (9/6), langkah yang menurut sejumlah pakar mengisyaratkan bahwa Pyongyang semakin frustrasi terhadap Seoul karena gagal menghidupkan kembali proyek-proyek ekonomi antar-Korea dan membujuk AS agar melonggarkan sanksi-sanksi.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan semua jalur komunikasi lintas perbatasan diputuskan pada tengah hari Selasa (9/6), sebagai bagian dari langkah pertama menuju pemutusan semua sarana kontak dengan Korea Selatan.
Sewaktu para pejabat Korea Selatan menghubungi para sejawatnya di Korea Utara melalui sejumlah jalur setelah pengumuman itu, tidak ada seorang pun pejabat Korea Utara yang menjawab, kata pemerintah Korea Selatan.
Korea Utara pernah beberapa kali memutus komunikasi dengan Korea Selatan di masa lalu. Mereka tidak menjawab panggilan telepon dan faks, namun kemudian memulihkan jalur-jalur itu setelah ketegangan mereda.
Korea Utara telah berulangkali dituduh secara sengaja menciptakan ketegangan untuk memperkokoh persatuan di dalam negeri atau untuk mengisyaratkan kefrustrasian atas kurangnya kemajuan terkait pembicaraan nuklir dengan Washington.
Dalam pengumumannya, Korea Utara mengatakan, keputusan mereka pada Selasa (9/6) ini merupakan tanggapan terhadap kegagalan Korea Selatan menghentikan aksi para aktivis yang menyebarkan selebaran-selebaran anti-Pyongyang ke negara itu.
Pemerintah liberal Korea Selatan, yang menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Korea Utara, mengatakan, jalur-jalur komunikasi lintas perbatasan seharusnya dipertahankan karena merupakan sarana komunikasi mendasar antara kedua Korea. [ab/uh]