Kantor berita resmi Korea Utara mengatakan negara Stalinis itu merencanakan peluncuran sebuah roket jarak jauh bulan ini. Dalam sebuah pernyataan Sabtu oleh Kantor Berita 'Korean Central', Komite Korea untuk Teknologi Antariksa mengatakan fihaknya merencanakan mengirim sebuah satelit ke dalam orbit antara tanggal 10 hingga 22 Desember mendatang.
Rencana peluncuran tersebut oleh banyak kalangan dinilai sebagai pembangkangan terhadap tuntutan masyarakat internasional dan akan meningkatkan konfrontasi sehubungan program nuklirnya.
Pengumuman tersebut dikeluarkan Korea Utara saat Presiden Obama bersiap-siap memulai masa jabatan keduanya dan Korea Selatan menyelenggarakan pemilihan presiden pada 19 Desember. Ini merupakan usaha peluncuran kedua selama masa kepemimpinan Kom Jong-un, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian bapaknya, Kom Jong-il hampir setahun yang lalu.
Beberapa analis skeptis bahwa Korea Utara berhasil memperbaiki kesalahan teknis peluncuran roketnya delapan bulan lalu. Sesuatu yang mempermalukan negara itu.
Seorang jurubicara untuk Komite bagi Teknologi Antariksa dari Korea Utara mengatakan ilmuwan telah menganalisa kesalahan dan memperbaiki keakuratan roket Unha dan satelit Kwangmyongsong. Rencananya roket itu akan menempatkan dalam orbit sebuah satelit observasi.
Sebuah perusahaan pemotretan satelit, DigitalGlobe merilis sebuah gambar bulan lalu yang menunjukkan meningkatnya kegiatan personil, truk dan peralatan di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae milik Korea Utara. DigitalGlobe mengatakan kalau Korea Utara berniat, maka negara itu bisa melakukan uji misil balistik jarak jauh di lokasi itu dalam waktu beberapa minggu.
Rencana peluncuran tersebut oleh banyak kalangan dinilai sebagai pembangkangan terhadap tuntutan masyarakat internasional dan akan meningkatkan konfrontasi sehubungan program nuklirnya.
Pengumuman tersebut dikeluarkan Korea Utara saat Presiden Obama bersiap-siap memulai masa jabatan keduanya dan Korea Selatan menyelenggarakan pemilihan presiden pada 19 Desember. Ini merupakan usaha peluncuran kedua selama masa kepemimpinan Kom Jong-un, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematian bapaknya, Kom Jong-il hampir setahun yang lalu.
Beberapa analis skeptis bahwa Korea Utara berhasil memperbaiki kesalahan teknis peluncuran roketnya delapan bulan lalu. Sesuatu yang mempermalukan negara itu.
Seorang jurubicara untuk Komite bagi Teknologi Antariksa dari Korea Utara mengatakan ilmuwan telah menganalisa kesalahan dan memperbaiki keakuratan roket Unha dan satelit Kwangmyongsong. Rencananya roket itu akan menempatkan dalam orbit sebuah satelit observasi.
Sebuah perusahaan pemotretan satelit, DigitalGlobe merilis sebuah gambar bulan lalu yang menunjukkan meningkatnya kegiatan personil, truk dan peralatan di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae milik Korea Utara. DigitalGlobe mengatakan kalau Korea Utara berniat, maka negara itu bisa melakukan uji misil balistik jarak jauh di lokasi itu dalam waktu beberapa minggu.
