Korea Utara secara resmi mengumumkan uji coba misil balistik terbarunya, dan menyatakan peluncuran itu merupakan peringatan bagi militer pendukung perang di Korea Selatan yang dalam waktu dekat akan mengadakan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat.
Media pemerintah Korea Utara memperlihatkan foto-foto Kim Jong-un yang hari Kamis (26/7) mengawasi langsung uji coba apa yang disebutnya senjata terkendali taktis tipe baru. Para pejabat Amerika dan Korea Selatan menyatakan proyektil itu adalah misil balistik jarak pendek.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA menyatakan uji coba itu dimaksudkan untuk mengirim peringatan sungguh-sungguh kepada militer pendukung perang di Korea Selatan yang sedang gencar dalam upaya mereka memperkenalkan senjata ofensif ultramodern ke Korea Selatan dan melakukan latihan militer dengan membangkang peringatan berulang kali.
Uji coba itu menimbulkan kembali keraguan mengenai pembicaraan nuklir tingkat kerja yang seharusnya dimulai tidak lama setelah pertemuan bulan ini antara Kim dan Presiden Donald Trump di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
Korea Utara telah mengabaikan permintaan Amerika untuk memulai kembali pembicaraan. Alih-alih, negara itu berulangkali mengeluhkan pembelian jet-jet tempur F-35 Amerika oleh Korea Selatan baru-baru ini serta latihan militer gabungan Amerika-Korea Selatan mendatang.
Kim hari Kamis (26/7) menuduh pihak berwenang Korea Selatan memiliki perilaku ganda yang aneh karena membeli senjata ofensif ultramodern dan mengadakan latihan militer gabungan, sebut KCNA.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menyatakan keprihatinan kuat mengenai peluncuran itu, yang disebut sebagai “misil balistik jarak pendek tipe baru.” Ini lebih tegas daripada respons Seoul setelah peluncuran serupa oleh Korea Utara pada Mei lalu. Ketika itu, Korea Selatan menyebut senjata Korea Utara sebagai “proyektil.” [uh/ab]