Korea Utara menyebut serangan siang hari di kedutaan besarnya di Madrid pada Februari lalu sebagai “serangan gawat teroris” dan kini sedang mengupayakan penyelidikan penuh atas insiden yang terjadi pada minggu sebelum pertemuan puncak kedua antara pemimpinnya, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Donald Trump.
Pemerintah Spanyol telah mengidentifikasi 10 orang yang diduga menyerbu kedutaan itu, dan mengaitkan mereka dengan Pertahanan Sipil Cheollima, yang juga dikenal sebagai Free Joseon.
Daniel Pinkston, analis politik di Seoul mengatakan tindakan Cheollima itu tidak akan membantu pembicaraan denuklirisasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Minggu depan, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan bertemu dengan Presiden Trump di Washington, di mana kedua pemimpin akan membahas bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk memajukan proses perdamaian di Semenanjung Korea. [lt]
