Dalam perlombaan menuju bulan pada 1960-an, pengembangan roket besar yang bisa mendorong pesawat antariksa di luar atmosfer Bumi menjadi unsur penting dalam keberhasilan program Apollo.
Tempat di mana roket Saturn V dikembangkan, Huntsville, Alabama, kini dikenal sebagai “Kota Roket.” Seperti dilaporkan Kane Farabaugh dari VOA, peringatan 50 tahun misi untuk mendarat di bulan menyoroti peran bersejarah kota itu dalam program Apollo.
Sudah sepantasnya bahwa pada peringatan 50 tahun peluncuran roket untuk akhirnya mendaratkan manusia di bulan, kota Huntsville di Alabama yang dijuluki “Rocket City atau “Kota Roket” berusaha menorehkan rekor roket.
Randall Robinson, Direktur Pelatihan di SpaceCamp mengatakan, “Kami meluncurkan 5.000 roket botol untuk memecahkan Rekor Dunia Guinness.”
SpaceCamp menyediakan pengalaman Antariksa dan sains yang menyatu yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi kaum muda, banyak di antara mereka datang untuk menyaksikan peluncuran roket di kampus yang juga ditempati oleh Space and Rocket Center, atau Pusat Roket dan Antariksa Amerika.
Randall Robinson menambahkan, “Keinginan kami untuk memecahkan rekor ini sangat penting, dan kami ingin menempatkan Huntsville kembali di peta atas pentingnya peran yang dimainkannya dalam program Apollo.”
Di kota Huntsville inilah pada 1950-an dan 1960-an, ilmuwan Wernher von Braun memimpin Pusat Penerbangan Antariksa Marshall NASA dalam mengembangkan roket Saturn V. Anak perempuan Von Braun, Margrit, mengatakan ayahnya dan timnya tidak pernah meragukan keberhasilan upaya mereka, serta keberhasilan program Apollo.
“Kami yakin itu akan berhasil. Kami percaya dengan anggapan akan kesuksesan itu dan saya kira demikian pula dengan keyakinan tim roket,” jelas Margrit von Braun.
Margrit von Braun, salah seorang tamu terhormat yang berkumpul di Huntsville untuk perayaan ulang tahun ke-50 yang memberikan penghormatan kepada ribuan orang yang menjadikan tujuan mulia pendaratan manusia di bulan itu menjadi kenyataan.
Peluncuran astronot pertama yang menginjakkan kaki di bulan pada tahun 1969 adalah misi yang dialami sendiri oleh Margrit von Braun bersama ayahnya, yang dianggap sebagai “bapak ilmu roket.”
Itu adalah keinginan yang terpendam lama, yang memicu imajinasi dan akhirnya menjadi karier banyak astronot dan insinyur NASA yang berpengalaman, termasuk Homer Hickam, penulis buku populer “Rocket Boys.”
Homer Hickam, sang penulis buku itu menjelaskan, “Ini adalah peristiwa yang harus kita rayakan, dan peristiwa itu saya kira juga membantu kita, memberi kita landasan peluncuran untuk masa depan.”
Sementara para pejabat di Space and Rocket Center Amerika menunggu sertifikasi rekor peluncuran roket dari Guinness, tidak lama lagi penerbangan antariksa berawak mulai terbentuk di Marshall Space Flight Center, di mana roket dan teknologi baru kini diuji untuk misi mendatang ke bulan, dan akhirnya ke Mars. [lh/ut]