Walaupun menyandang status unik sebagai kota tertua di Amerika Serikat, St. Augustine, Florida, jarang disebut dalam pelajaran sejarah Amerika. Wali Kota St. Augustine, Nancy Sikes-Kline, menjelaskan penyebabnya.
“Menurut saya, karena ini ada kaitannya dengan sejarah kolonial Spanyol. Sebagian orang mungkin mengatakan itu bias Anglo,” jelas Nancy Sikes-Kline.
Pensiunan profesor sejarah di Flagler College, Thomas Graham mengungkapkan, "Untuk waktu yang sangat lama, St. Augustine dan Florida adalah bagian dari Kekaisaran Spanyol."
St Agustine tidak menjadi bagian dari Amerika Serikat sampai 1821, ratusan tahun setelah penjelajah Spanyol menjajah kota pelabuhan tersebut pada 1565.
Castillo de San Marcos, struktur tertua di kota tersebut, dibangun pada 1672 untuk menangkis serangan Inggris. Chris Leverett dari Dinas Pertamanan Nasional mengatakan,"Siapa pun yang menguasai kota St. Augustine dan benteng itu, pada saat itu, menguasai wilayah Florida."
Benteng Matanzas yang jauh lebih sederhana, dibangun Spanyol pada 1742, menjaga pintu masuk bagian belakang kota tersebut.
Kedua benteng kini menjadi daya tarik besar bagi wisatawan dan sumber pendapatan utama kota. Lebih dari 3 juta orang mengunjungi St. Augustine antara Juli 2021 dan Juni 2022.
Banyak dari pengunjung langsung pulang. St Augustine ingin mereka tinggal lebih lama. Wali Kota Sikes-Kline mengatakan, “Boleh dibilang, kami menginginkan turis kebudayaan dan sejarah karena kami yakin mereka akan tinggal lebih lama dan mereka akan mencari informasi lebih banyak tentang kota ini.”
Sebagian besar bangunan asli di sana sudah tidak ada lagi. Tetapi alun-alun tradisional bergaya Spanyol, dan penataan jalan-jalan adalah pengaruh abadi dari penduduk nonpribumi pertama di St Augustine. “Jalan-jalan yang sempit, blok-blok kecil kota. Mereka bertahan sebagai bagian dari bagian tertua St. Augustine,” imbuhnya.
Bangunan-bangunan yang mengelilingi alun-alun kota adalah pengingat masa kejayaan St. Augustine. Pada 1870-an, seorang industrialis bernama Henry Flagler membangun tiga hotel mewah. "Ia melihat bahwa orang-orang kaya dari utara telah mengetahui bahwa St. Augustine memiliki cuaca hangat dan bermandi sinar matahari pada Januari," lanjut Graham.
Tetapi St. Augustine tidak bertahan lama sebagai pilihan tempat peristirahatan bagi orang-orang kaya. Dalam 20 tahun, orang-orang kaya dari utara beralih ke Palm Beach, Florida, yang memiliki cuaca yang lebih baik. Kini, hanya satu dari dua hotel asli Flagler, yang masih beroperasi dan menerima tamu. Itupun sudah berganti nama. Hotel yang kedua dijadikan Balai kota. Dan yang ketiga sekarang menjadi kampus Flagler College.
Akankah nantinya kota tertua di Amerika ini akhirnya mendapat pengakuan yang layak? Sejarawan Graham berpendapat,“St. Augustine dan Florida selama ini diabaikan, meskipun sedikit berubah karena wawasan kita meluas belakangan ini.”
Ratusan tahun setelah didirikan, kota bersejarah ini menunggu untuk diketahui oleh khalayak modern. [ka/lt]
Forum