Kremlin, Rabu (26/6) menolak surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap mantan menteri pertahanan Sergei Shoigu dan panglima militer Valery Gerasimov karena dianggap "tidak masuk akal" dan tidak memiliki kekuatan hukum.
Pengadilan yang berbasis di Den Haag itu mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap kedua orang tersebut atas rentetan serangan rudal Rusia terhadap fasilitas energi dan sipil Ukraina yang menurut ICC dapat digolongkan sebagai “kejahatan perang”.
Rusia bukan anggota ICC, namun surat perintah penangkapan mengamanatkan lebih dari 120 negara untuk menangkap Shoigu atau Gerasimov jika mereka menginjakkan kaki di wilayah mereka.
“Kami tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini, dan surat perinthanya tidak memiliki kekuatan hukum, dan oleh karena itu kami tidak mengakui surat perintah ini,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada hari Rabu. “Apalagi kami menganggap surat perintah itu tidak masuk akal, seperti dua surat perintah terakhir yang menyangkut kepala negara dan ombudsman anak,” tambahnya.
ICC tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin dan ombudsman anak Maria Lvova-Belova atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia dan wilayah yang dikuasai Rusia.
Shoigu dicopot dari jabatan menteri pertahanan bulan lalu dalam perombakan besar-besaran dalam kepemimpinan militer Rusia, dan beralih menjadi ketua Dewan Keamanan. Gerasimov adalah kepala Staf Umum dan memegang komando operasional keseluruhan serangan Rusia di Ukraina. (ab/ka)
Forum