Kritik internasional terhadap pemerintah Nikaragua bertambah, Selasa (22/6) setelah penangkapan sejumlah tokoh di Managua, yang dilakukan malam hari. Lima puluh sembilan negara di Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa menandatangani sebuah pernyataan keprihatinan atas penangkapan yang sewenang-wenang dan pembatasan hak-hak mendasar.
"Saya meminta pemerintah Nikaragua untuk segera mengubah tindakan yang diambil dalam menghadapi proses pemilihan," kata Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Juga pada hari yang sama, organisasi internasional Human Rights Watch (HRW) merilis sebuah laporan yang merinci penangkapan bermotif politik dalam beberapa pekan terakhir terhadap hampir 20 kandidat politik, pengusaha terkemuka, mantan pejabat pemerintah dan pemimpin politik.
Organisasi itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan Pasal 99 dari piagamnya "untuk mengangkat masalah tersebut di Dewan Keamanan PBB yang sekaligus dikemukakan sebagai perkembangan krisis yang melibatkan pelanggaran HAM serius dan dapat merusak stabilitas di kawasan tersebut."
José Miguel Vivanco, direktur wilayah Amerika pada Human Rights Watch menyampaikan itu juga dapat membantu pengelolaan untuk "menghentikan pelanggaran sekaligus membalikkan situasi saat ini termasuk pembebasan semua orang yang telah ditahan secara sewenang-wenang."
Daniel Ortega berupaya mendapatkan jabatan keempat secara berturut-turut sebagai presiden dan secara sistematis memuluskan jalan dari calon penantangnya melalui penangkapan atas tuduhan kejahatan terhadap negara.
Pemerintah Nikaragua secara signifikan telah mengurangi ruang publik bagi oposisi untuk melancarkan manuver melalui undang-undang yang represif dan intimidasi. [mg/ft]
