Seorang wartawan Vietnam yang bekerja untuk sebuah surat kabar pemerintah telah dipecat dan diancam akan dituntut setelah mengkritik seorang pemimpin Komunis dalam website pribadinya.
Nguyen Dac Kien diberhentikan oleh surat kabar "Family and Society" kurang dari 24 jam setelah menulis dalam blognya yang mempermasalahkan pidato Sekretaris Jenderal partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, Selasa (26/2).
Dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negara itu hari Senin (25/2), sekretaris jenderal itu mengatakan orang-orang yang menyerukan pluralisme, sistem multi partai dan pemisahan kekuasaan mewakili kemerosotan dalam masyarakat Vietnam.
Tulisan blog Kien, yang menyebar dengan cepat di Internet, mengatakan pemimpin itu “tidak berhak” menyebut orang Vietnam seperti itu, dan mengatakan korupsi dalam pemerintah adalah masalah Vietnam yang sesungguhnya.
Surat kabar tempat Kien telah bekerja sejak tahun 2008, dengan cepat mengeluarkan pernyataan pemecatan Kein dan mengatakan wartawan itu telah melanggar peraturan operasi surat kabar tersebut. Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa Kien akan diminta pertanggung-jawabannya di hadapan hukum atas kata-kata dan sikapnya.
Nguyen Dac Kien diberhentikan oleh surat kabar "Family and Society" kurang dari 24 jam setelah menulis dalam blognya yang mempermasalahkan pidato Sekretaris Jenderal partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, Selasa (26/2).
Dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negara itu hari Senin (25/2), sekretaris jenderal itu mengatakan orang-orang yang menyerukan pluralisme, sistem multi partai dan pemisahan kekuasaan mewakili kemerosotan dalam masyarakat Vietnam.
Tulisan blog Kien, yang menyebar dengan cepat di Internet, mengatakan pemimpin itu “tidak berhak” menyebut orang Vietnam seperti itu, dan mengatakan korupsi dalam pemerintah adalah masalah Vietnam yang sesungguhnya.
Surat kabar tempat Kien telah bekerja sejak tahun 2008, dengan cepat mengeluarkan pernyataan pemecatan Kein dan mengatakan wartawan itu telah melanggar peraturan operasi surat kabar tersebut. Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa Kien akan diminta pertanggung-jawabannya di hadapan hukum atas kata-kata dan sikapnya.