Alexei Navalny, kritikus Kremlin yang dipenjara, pada Kamis (14/4) meminta perusahaan raksasa teknologi Barat untuk membentuk “front informasi” dengan melakukan kampanye iklan untuk menjangkau warga Rusia.
“Saya menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat, Boris Johnson, Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, Marck Zuckerberg… agar segera menemukan solusi untuk menghancurkan propaganda Putin dengan menggunakan peluas publisitas di media sosial,” tulisnya di Twitter.
“Kita butuh publisitas. Banyak publisitas,” tambahnya.
Mengkritisi jajak pendapat baru-baru ini yang menunjukkan bahwa dukungan bagi Presiden Vladimir Putin belakangan meningkat, ia mengatakan itu adalah sebuah “kebohongan.”
“Kombinasi dari propaganda yang benar-benar gila… di semua kanal siaran selama 24/7, penutupan dan pemblokiran media independen, serta situs web yang berjalan lamban,” tulisnya.
“Faktanya, mayoritas warga Rusia memiliki gagasan yang benar-benar terdistorsi tentang apa yang terjadi di Ukraina.”
Twitter, Instagram dan sebagian besar media independen telah diblokir otoritas Rusia sejak 24 Februari lalu. [rd/em]