Tautan-tautan Akses

KTT Amerika Selatan Bahas Kesepakatan Perdagangan 'Bersejarah' dengan Uni Eropa


Para Menteri Luar Negeri Amerika Selatan anggota "Mercosur" menghadiri KTT di Asuncion, Paraguay (foto: dok).
Para Menteri Luar Negeri Amerika Selatan anggota "Mercosur" menghadiri KTT di Asuncion, Paraguay (foto: dok).

Brazil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay berharap dapat mengumumkan kesepakatan perdagangan besar dengan Uni Eropa, dalam KTT regional pada Jumat (6/12). Uni Eropa sendiri telah mendesak agar kesepakatan yang lama tertunda itu segera tercapai.

Kesepakatan antara 27 negara anggota UE dan empat anggota pendiri blok Mercosur Amerika Selatan akan menciptakan zona perdagangan bebas terbesar di dunia.

Namun, kesepakatan itu ditentang oleh Prancis, terutama oleh para petaninya yang terkenal militan, yang khawatir langkah itu akan menimbulkan persaingan yang tidak adil.

Komisi Eropa, yang menentukan kebijakan perdagangan untuk seluruh UE, telah mengeluarkan dorongan baru untuk memastikan kesepakatan itu secara definitif.

Jerman dan Spanyol khususnya, mendorong penyelesaian pakta itu dengan cepat, yang antara lain akan membawa manfaat bagi produsen daging sapi Brasil dan produsen mobil Jerman.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan pada Selasa bahwa “penting” bagi UE untuk mencapai kesepakatan pekan ini, dengan menyebut pertemuan puncak para pemimpin Mercosur di Uruguay “mungkin merupakan kesempatan terakhir” untuk melakukannya.

Presiden berhaluan sayap kiri dari Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, yang negaranya mendominasi Mercosur, juga mendorong agar kesepakatan tersebut dirampungkan.

“Saya bermaksud menandatangani perjanjian tersebut tahun ini,” kata Lula pekan lalu, menepis kekhawatiran Prancis.

Namun, Komisi Eropa belum mengumumkan rencana apa pun bagi pimpinannya, Ursula Von der Leyen, untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut.

Tugasnya untuk mengatasi penolakan terhadap kesepakatan tersebut menjadi lebih sulit pekan lalu ketika Polandia, salah satu negara pertanian besar di Eropa selain Prancis, juga menentangnya karena dianggap buruk bagi “petani Polandia dan ketahanan pangan”.

Prancis dan Polandia berpendapat bahwa produsen makanan mereka akan dikenai sanksi karena mereka dituntut untuk memenuhi standar lingkungan, sanitasi, dan ketenagakerjaan yang lebih ketat daripada para petani di Amerika Selatan.

Mereka perlu membentuk kelompok minoritas yang menghalangi setidaknya empat negara yang mewakili 35 persen populasi Uni Eropa untuk mencegah kesepakatan perdagangan itu terjadi.

Para petani Amerika Selatan menuduh mereka melakukan proteksionisme. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG