Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Selasa (21/11), mengatakan bahwa kelompok negara-negara berkembang BRICS dapat membantu memberikan solusi politik bagi konflik Israel-Palestina.
Pernyataan itu disampaikan pada pertemuan puncak BRICS yang disiarkan televisi, di mana Putin kembali menyalahkan kegagalan diplomasi AS atas krisis di Timur Tengah.
“Kami menyerukan upaya bersama komunitas internasional yang bertujuan untuk meredakan situasi, [mencapai] gencatan senjata dan menemukan solusi politik terhadap konflik Palestina-Israel. Dan negara-negara BRICS serta negara-negara di kawasan dapat memainkan peran utama dalam upaya ini.”
Meski demikian, Putin tidak menjelaskan seperti apa upaya tersebut mungkin diorganisir.
Pakar kebijakan Rusia dan Barat mengatakan, Putin mencoba memanfaatkan krisis Gaza untuk mencari sekutu dengan merayu negara-negara berkembang.
Seruan gencatan senjata juga digaungkan oleh ketua BRICS, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
“Sebagai Afrika Selatan, pertama-tama kami menyerukan gencatan senjata dengan segera dan komprehensif,” kata Ramaphosa. “Kami percaya bahwa BRICS mempunyai peran penting dan suara dalam upaya internasional yang luas untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”
BRICS sendiri terdiri atas Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Pada Agustus lalu, kelompok itu setuju untuk melakukan perluasan dengan menambahkan Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina dan Uni Emirat Arab, dalam sebuah langkah untuk mempercepat upayanya merombak tatanan dunia yang didominasi Barat, yang mereka anggap sudah ketinggalan zaman. [rd/fw]
Forum