Tautan-tautan Akses

KTT Pengungsi di Jenewa Bahas Isu Kesetaraan


Para migran dan pengungsi berdiri dibalik pintu besi yang terkunci saat kunjungan Paus Fransiskus ke pusat penahanan pengungsi Moria di Pulau Lesbos, Yunani, 16 April 2016. (Foto: AP)
Para migran dan pengungsi berdiri dibalik pintu besi yang terkunci saat kunjungan Paus Fransiskus ke pusat penahanan pengungsi Moria di Pulau Lesbos, Yunani, 16 April 2016. (Foto: AP)

Mereka terus berdatangan. Mereka melarikan diri dari ladang pembunuhan di negara-negara yang dikoyak perang di Timur Tengah dan Afrika, melarikan diri dari aksi kekerasan yang dilakukan secara acak oleh kelompok-kelompok narkoba di Amerika Tengah, dan juga dari rezim represif di Asia.

Dunia dalam krisis berarti semakin banyak pengungsi. Tren ini tidak menjanjikan.

Menurut Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), saat ini ada lebih dari 70 juta pengungsi di seluruh dunia. Hampir 26 juta di antaranya berada di luar perbatasan negara mereka.

Berbicara menjelang Forum Pengungsi Sedunia UNHCR yang dimulai pada Senin (16/12) di Jenewa, pejabat-pejabat PBB memperkirakan jumlah pengungsi akan meningkat ketika mereka menyimpulkan penghitungan akhir tahun 2019 ini.

Ketika membuka forum itu, pejabat tinggi UNHCR Filippo Grandi mengatakan pertemuan tiga hari itu perlu mengkaji “komitmen-komitmen sangat konkret” yang dibuat negara, pebisnis dan organisasi bantuan.

“Tujuan pertemuan ini, konferensi ini, bukan hanya untuk bicara. Tetapi menggalang dukungan internasional bagi negara-negara yang menampung para pengungsi dengan semangat dan tujuan membagi beban secara lebih setara,” ujar Grandi.

Forum yang dilangsungkan atas kerjasama dengan Swiss, Kosta Rika, Ethiopia, Jerman, Pakistan dan Turki itu bertujuan memperkuat dukungan internasional pada para pengungsi, dengan membagi tanggung jawab di antara negara-negara untuk mengurangi tekanan terhadap apa yang disebut sebagai “negara-negara di garis depan,” yang menampung pengungsi dalam jumlah sangat besar.

Juga untuk menetapkan hal-hal untuk menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan untuk memulihkan akses pada pendidikan dan lapangan pekerjaan, dan memberi perlindungan bagi pengungsi hingga mereka dapat kembali ke tanah airnya secara aman. [em/pp]

XS
SM
MD
LG